Sejumlah pejabat di Makassar ikut vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Makkasau
Makassar (ANTARA) - Sejumlah pejabat pemerintah dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dari unsur TNI, Polri, BPOM, Kejaksaan dan Perusda di Kota Makassar, divaksin COVID-19 saat pencanangan vaksinasi di Puskesmas Makkasau, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Namun dari sejumlah pejabat yang menjalani vaksinasi itu, hanya tujuh orang dinyatakan bisa disuntik vaksin Sinovac tersebut, selebihnya tidak bisa karena hasil pemeriksaan kesehatan belum memenuhi syarat untuk divaksin.
"Ada tujuh orang yang berhasil divaksin tadi, dari 15 vial vaksin yang sudah disiapkan. Saya termasuk tidak jadi divaksin karena baru selesai isolasi, " ujar Plt Dinas Kesehatan Makassar, Agus Jaya Said usai vaksinasi.
Untuk pencanangan vaksinasi hari ini, kata dia, dilaksanakan khusus bagi pejabat. Selanjutnya, akan dilakukan kepada tenaga kesehatan yang sudah terdaftar dan mendapatkan SMS dari sistem yang sudah terintegrasi dengan aplikasi.
Dari data yang diperoleh, pejabat yang berhasil divaksin masing-masing Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, disusul Dandim 14
Dandim 1408 BS Makassar, Kolonel Kav Dwi Irbaya Sandra, perwakilan Balai BPOM, Komandan Denpom XIV/4 Hasanudin Makassar Letkol CPM Tabi Pasenggong, Kapolres Pelabuhan AKBP Muh Kadarislam Kasim, serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang Makassar, Greisthy E L Borotoding.
Sedangkan jumlah pejabat yang diundang sebanyak 32 orang, dan mendaftar hanya 21 orang. Kendati demikian, saat pemeriksaan dengan 16 model pertanyaan, 11 orang dinyatakan lolos, namun hanya tujuh orang pejabat yang memenuhi syarat untuk divaksin. Selebihnya batal, karena memiliki gejala hipertensi sehingga ditunda sambil menunggu kondisi fisiknya normal.
Beberapa pejabat yang hadir batal divaksin di antaranya Kapolresrabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Plt Dinkes Makassar Agus Jaya Said, Kepala Operasional PD Pasar Saharuddin Ridwan, Ketua Kajari Makassar, Nurmi Farahyanti dan beberapa pejabat lingkup Pemkot Makassar
"Batal divaksin tadi karena setelah diperiksa tekanan darahnya tinggi, punya riwayat penyakit dan baru selesai isolasi, termasuk saya, jadi ditunda dulu," bebernya.
Pejabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin usai divaksin kepada wartawan mengatakan rasanya seperti disuntik biasa dan tidak ada efek samping yang dirasakan. Selain itu, vaksinator sudah berpengalaman menyuntik pasien.
"Tidak terasa suntikannya, bagus. Tidak terasa apa-apa. Memang ada terasa sedikit pada lengan kiri, mungkin karena sugesti, sedikit pegal-pegal. Suntiknya (jarum dipakai) jenis bayi. Jadi Kita bersyukur memang vaksinator kita berpengalaman menyuntik jadi tidak terasa," ucap dia.
Sementara Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo yang batal menjalani vaksinasi, mengatakan, saat discreening ditemukan tekanan darahnya tinggi atau mengalami gejala hipertensi sehingga pemberian vaksin ditunda.
"Katanya darah saya tinggi waktu ditensi perawat, jadi ditunda dulu, nanti keadaan normal baru bisa. Sebenarnya saya sangat siap (divaksin), tapi dokter menyarankan ditunda dulu nanti sampai keadaan normal," paparnya.
Rencananya, vaksinasi akan dilakukan dua tahap, yakni vaksin pertama, hari ini, dan akan dilakukan vaksin kedua setelah 14 hari usai divaksin. Pencanangan vaksinasi tersebut serentak di laksanakan pada tiga daerah yakni Kota Makasar, Kabupaten Gowa dan Maros. Untuk Makassar ada sembilan Puskesmas.
Namun dari sejumlah pejabat yang menjalani vaksinasi itu, hanya tujuh orang dinyatakan bisa disuntik vaksin Sinovac tersebut, selebihnya tidak bisa karena hasil pemeriksaan kesehatan belum memenuhi syarat untuk divaksin.
"Ada tujuh orang yang berhasil divaksin tadi, dari 15 vial vaksin yang sudah disiapkan. Saya termasuk tidak jadi divaksin karena baru selesai isolasi, " ujar Plt Dinas Kesehatan Makassar, Agus Jaya Said usai vaksinasi.
Untuk pencanangan vaksinasi hari ini, kata dia, dilaksanakan khusus bagi pejabat. Selanjutnya, akan dilakukan kepada tenaga kesehatan yang sudah terdaftar dan mendapatkan SMS dari sistem yang sudah terintegrasi dengan aplikasi.
Dari data yang diperoleh, pejabat yang berhasil divaksin masing-masing Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, disusul Dandim 14
Dandim 1408 BS Makassar, Kolonel Kav Dwi Irbaya Sandra, perwakilan Balai BPOM, Komandan Denpom XIV/4 Hasanudin Makassar Letkol CPM Tabi Pasenggong, Kapolres Pelabuhan AKBP Muh Kadarislam Kasim, serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang Makassar, Greisthy E L Borotoding.
Sedangkan jumlah pejabat yang diundang sebanyak 32 orang, dan mendaftar hanya 21 orang. Kendati demikian, saat pemeriksaan dengan 16 model pertanyaan, 11 orang dinyatakan lolos, namun hanya tujuh orang pejabat yang memenuhi syarat untuk divaksin. Selebihnya batal, karena memiliki gejala hipertensi sehingga ditunda sambil menunggu kondisi fisiknya normal.
Beberapa pejabat yang hadir batal divaksin di antaranya Kapolresrabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Plt Dinkes Makassar Agus Jaya Said, Kepala Operasional PD Pasar Saharuddin Ridwan, Ketua Kajari Makassar, Nurmi Farahyanti dan beberapa pejabat lingkup Pemkot Makassar
"Batal divaksin tadi karena setelah diperiksa tekanan darahnya tinggi, punya riwayat penyakit dan baru selesai isolasi, termasuk saya, jadi ditunda dulu," bebernya.
Pejabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin usai divaksin kepada wartawan mengatakan rasanya seperti disuntik biasa dan tidak ada efek samping yang dirasakan. Selain itu, vaksinator sudah berpengalaman menyuntik pasien.
"Tidak terasa suntikannya, bagus. Tidak terasa apa-apa. Memang ada terasa sedikit pada lengan kiri, mungkin karena sugesti, sedikit pegal-pegal. Suntiknya (jarum dipakai) jenis bayi. Jadi Kita bersyukur memang vaksinator kita berpengalaman menyuntik jadi tidak terasa," ucap dia.
Sementara Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo yang batal menjalani vaksinasi, mengatakan, saat discreening ditemukan tekanan darahnya tinggi atau mengalami gejala hipertensi sehingga pemberian vaksin ditunda.
"Katanya darah saya tinggi waktu ditensi perawat, jadi ditunda dulu, nanti keadaan normal baru bisa. Sebenarnya saya sangat siap (divaksin), tapi dokter menyarankan ditunda dulu nanti sampai keadaan normal," paparnya.
Rencananya, vaksinasi akan dilakukan dua tahap, yakni vaksin pertama, hari ini, dan akan dilakukan vaksin kedua setelah 14 hari usai divaksin. Pencanangan vaksinasi tersebut serentak di laksanakan pada tiga daerah yakni Kota Makasar, Kabupaten Gowa dan Maros. Untuk Makassar ada sembilan Puskesmas.