Kota Makassar dapat jatah vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak 14.234 vial
Makassar (ANTARA) - Pejabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin menyebutkan jatah vaksin COVID-19 jenis Sinovac untuk Makassar, Sulawesi Selatan, sebanyak 14 ribuan vial..
"Vaksin sudah disiapkan, ada 3.000 vial sudah diterima, dari jatah kita itu sebanyak 14.234 vial," sebut Rudy di sela pencanangan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Makkasau, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ia mengatakan meski baru diterima 3.000 vial, namun seluruh vaksinnya didistibusikan secara bertahap, sampai vaksin tersebut selesai digunakan. Tahap awal ada 500 botol, kemudian mengajukan kembali setelah habis.
"Kan kita distribusikan bertahap. Tahap ini, pencanangan selanjutnya Tenaga Kesehatan, kalau itu sudah semua (Nakes), baru masyarakat," katanya.
Dirinya pun bersama beberapa pejabat lain telah suntik vaksin. Proses vaksinasi dilakukan dua kali, hari ini dan 14 hari ke depan.
"Nanti saya akan kembali tanggal 18 Januari untuk vaksin kedua, prosesnya begitu. Saya mengimbau warga kota tidak khawatir. Kita siap bahwa pemerintah tidak mungkin mencelakakan warganya," ucap dia.
Untuk tenaga vaksinator, tercatat ada 500 orang yang bertugas menyuntikkan vaksin tersebut serta mereka sudah terlatih dan berpengalaman.
Selain itu, upaya pemerintah pusat menggelontorkan anggaran yang sangat besar untuk pengadaan vaksin ini, tujuannya untuk mengatasi pandemi di Indonesia termasuk Makassar.
"Kenapa perlu (vaksin), banyak masyarakat kita di PHK, pendapatan ekonomi menurun, oleh karenanya itu tidak perlu diperpanjang-panjang. Ini salah satu solusi memutusnya dengan vaksinasi," harap Rudy.
Guru Besar Universitas Hasanuddin itu berharap, walaupun telah hadir vaksin, tentu tetap dibarengi dengan penggunaan masker sampai pandemi ini terputus mata rantainya di Kota Makassar.
"Vaksin sudah disiapkan, ada 3.000 vial sudah diterima, dari jatah kita itu sebanyak 14.234 vial," sebut Rudy di sela pencanangan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Makkasau, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ia mengatakan meski baru diterima 3.000 vial, namun seluruh vaksinnya didistibusikan secara bertahap, sampai vaksin tersebut selesai digunakan. Tahap awal ada 500 botol, kemudian mengajukan kembali setelah habis.
"Kan kita distribusikan bertahap. Tahap ini, pencanangan selanjutnya Tenaga Kesehatan, kalau itu sudah semua (Nakes), baru masyarakat," katanya.
Dirinya pun bersama beberapa pejabat lain telah suntik vaksin. Proses vaksinasi dilakukan dua kali, hari ini dan 14 hari ke depan.
"Nanti saya akan kembali tanggal 18 Januari untuk vaksin kedua, prosesnya begitu. Saya mengimbau warga kota tidak khawatir. Kita siap bahwa pemerintah tidak mungkin mencelakakan warganya," ucap dia.
Untuk tenaga vaksinator, tercatat ada 500 orang yang bertugas menyuntikkan vaksin tersebut serta mereka sudah terlatih dan berpengalaman.
Selain itu, upaya pemerintah pusat menggelontorkan anggaran yang sangat besar untuk pengadaan vaksin ini, tujuannya untuk mengatasi pandemi di Indonesia termasuk Makassar.
"Kenapa perlu (vaksin), banyak masyarakat kita di PHK, pendapatan ekonomi menurun, oleh karenanya itu tidak perlu diperpanjang-panjang. Ini salah satu solusi memutusnya dengan vaksinasi," harap Rudy.
Guru Besar Universitas Hasanuddin itu berharap, walaupun telah hadir vaksin, tentu tetap dibarengi dengan penggunaan masker sampai pandemi ini terputus mata rantainya di Kota Makassar.