London (ANTARA) - Jumlah korban meninggal COVID-19 di seluruh dunia mencapai dua juta lebih pada Jumat (15/1), menurut hitungan Reuters, saat semua negara di belahan bumi sedang berupaya mendapatkan berbagai macam vaksin dan mendeteksi varian baru COVID-19.
Sembilan bulan lamanya bagi dunia untuk mencatat satu juta kematian pertama COVID-19, tetapi hanya dalam tiga bulan jumlahnya meningkat menjadi dua juta kematian. Kondisi itu menggambarkan percepatan tingkat kematian.
Hingga 2021, rata-rata jumlah kematian COVID-19 di atas 11.900 per hari, yang berarti satu nyawa melayang setiap delapan detik, menurut hitungan Reuters.
"Dunia kita berada di titik tonggak sejarah yang menyayat hati," kata Sekjen PBB Antonio Guterres melalui pernyataan.
"Di balik jumlah yang mengejutkan ini terdapat nama dan wajah: kini senyuman hanyalah tinggal kenangan, kursi selamanya kosong di meja makan, ruangan bergema dengan kesunyian orang terkasih," katanya, seraya menyerukan lebih banyak koordinasi dan pendanaan global untuk upaya vaksinasi.
Hingga April, jumlah kematian COVID-19 global dapat mendekati 2,9 juta, menurut perkiraan Institute for Health Metrics and Evaluation.
Mengingat betapa cepatnya virus menyebar karena varian yang lebih menular, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan hal terburuk yang akan terjadi.
"Kita memasuki tahun kedua saat ini. Itu bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika penularan dan sejumlah masalah yang sedang kita alami," kata pejabat kedaruratan WHO, Mike Ryan, Rabu (13/1).
AS melaporkan jumlah kematian COVID-19 tertinggi, yaitu di atas 386.000, dan mencatatkan satu dari setiap empat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap harinya.
Negara yang terkena dampak parah selanjutnya adalah Brazil, India, Meksiko, dan Inggris Raya. Jika disatukan, lima negara tersebut berkontribusi hampir 50 persen pada semua jumlah kematian COVID-19 di dunia, tetapi hanya mewakili 27 persen dari populasi dunia.
Eropa, kawasan yang paling menderita pandemi di dunia, sejauh ini melaporkan 615.000 lebih kematian --sekaligus menyumbang hampir 31 persen pada kematian COVID-19 global.
Di India, negara yang baru saja mencapai 151.000 lebih kematian COVID-19, vaksinasi akan dimulai pada Sabtu (16/1). Otoritas negara itu berharap dapat memvaksinasi 300 juta orang berisiko tinggi selama 6-8 bulan ke depan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Bareskrim Polri tangkap lima tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia
Selasa, 16 April 2024 22:04 Wib
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Operasi SAR diperpanjang setelah penemuan jasad korban Kapal Yuiee Jaya 2
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
Pemilu 2024 - KPU telah sahkan perolehan suara 33 provinsi hingga hari ke-19 rekapitulasi
Senin, 18 Maret 2024 3:28 Wib
BPBD usulkan 19.000 warga Sulbar dapat bantuan gempa
Sabtu, 16 Maret 2024 1:49 Wib
BMKG peringatkan potensi hujan lebat di Sulawesi Selatan dan 19 provinsi
Kamis, 14 Maret 2024 6:20 Wib
Pemkab Luwu Utara usulkan 19 ruas jalan masuk program IJD 2024
Selasa, 27 Februari 2024 6:28 Wib
Bawaslu ungkap 19 temuan masalah pemungutan dan penghitungan suara Pemilu
Kamis, 15 Februari 2024 14:02 Wib