Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo mendorong Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) agar dapat mempercepat investigasi terkait penyebab tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Meski aturan internasional memberikan waktu 12 bulan kepada KNKT untuk melakukan investigasi kecelakaan pesawat, tapi kalau bisa lebih cepat lebih baik," kata Sigit dalam keterangan tertulis, Minggu.
Menurut Sigit, waktu 12 bulan untuk menyelesaikan investigasi jatuhnya Sriwijaya SJ 182 terlalu lama, sehingga diharapkan KNKT bisa segera memberikan laporan akhir investigasi kepada Komisi V kurang dari setahun.
Ia berpendapat bila hasil akhir investigasinya terlalu lama maka ke depannya kebijakan yang akan diambil untuk pembenahan keselamatan penerbangan juga berpotensi menjadi terlambat.
"Kalau hasil investigasinya diberikan setahun kemudian menurut saya terlalu lama. Sehingga kami di DPR juga kesulitan untuk mereview aturan apa yang harus diperbaiki karena sudah terlalu lama dan jadi keburu terlupakan. Mungkin ada baiknya nanti aturan tentang batas waktu investigasi KNKT ini juga kita revisi biar bisa cepat hasilnya keluar," katanya.
Sigit juga menyampaikan perlunya memperkuat lembaga KNKT menjadi mandiri dan terlepas dari Kementerian Perhubungan.
Keberadaan KNKT di bawah Kemenhub, masih menurut dia, menyebabkan lembaga tersebut dinilai tidak memiliki otoritas untuk mengevaluasi tindak lanjut dari rekomendasi yang dikeluarkannya kepada pihak-pihat terkait.
"KNKT memang sebaiknya lepas dari Kemenhub. Kalau masih menjadi bagian Kemenhub akan sulit bagi KNKT untuk mengevaluasi tindak lanjut rekomendasinya oleh regulator dan operator. KNKT harus menjadi lembaga negara yang langsung bertanggung jawab kepada presiden," kata politisi PKS ini.
Seperti diketahui, akhir tahun lalu KNKT merilis bahwa rekomendasi hasil investigasi kecelakaan pesawat belum ada yang ditindaklanjuti selama 2020.
Selama 2020, KNKT telah mengeluarkan rekomendasi hasil investigasi kecelakaan pesawat sebanyak 19 rekomendasi.
Dari jumlah itu, tiga rekomendasi ditujukan untuk Otoritas Penerbangan Sipil Dirjen Perhubungan Udara, 13 untuk Operator Pesawat Udara, satu untuk Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan, satu untuk Operator Bandar Udara, dan satu untuk Penyedia Jasa Ground Handling.
Berita Terkait
182 finalis bersaing di MTQM 2024 Unhas
Senin, 1 April 2024 18:33 Wib
KNKT sampaikan hasil investigasi kecelakaan Sriwijaya Air 9 Januari 2021 kepada DPR
Kamis, 3 November 2022 13:15 Wib
LPSK: Terdapat 2.182 permohonan perlindungan pada 2021
Rabu, 26 Januari 2022 13:26 Wib
Satgas: Vaksinasi COVID-19 dosis lengkap capai 102.910.182 orang Indonesia
Minggu, 12 Desember 2021 19:42 Wib
Penerima vaksinasi COVID-19 dosis lengkap capai 13,182 juta jiwa penduduk Indonesia
Senin, 28 Juni 2021 19:54 Wib
Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 gugat Boeing ke pengadilan
Kamis, 20 Mei 2021 19:40 Wib
8.629.182 penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19
Minggu, 4 April 2021 18:48 Wib
KNKT beberkan kronologi penemuan CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Rabu, 31 Maret 2021 14:32 Wib