Makassar (ANTARA) - Pakar geologi kebencanaan dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Eng Ir Adi Maulana, ST, M.Phil mengatakan gempa susulan mempunyai tren semakin lama semakin kecil.
Adi Maulana di Makassar, Minggu mengatakan, gempa susulan atau aftershock adalah gempa yang terjadi setelah gempa utama (gempa yang paling besar) yang untuk kasus di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat bermagnitudo 6,2.
Hal itu dikemukakan Adi menanggapi kekhawatiran dan isu yang menyebut gempa susulan di Sulbar itu akan lebih besar dan berpotensi tsunami.
Menurut dia, jika melihat sejarah gempa di daerah itu, pernah terjadi gempa besar pada 1967 dan 1969 dengan magnitudo 6,9.
"Gempa yang lalu yang 6,2, sehingga diperkirakan masih ada energi gempa yang belum rilis," katanya.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tetapi jangan panik. Dia menyarankan masyarakat untuk menghindari gedung-gedung atau bangunan yang sudah runtuh, agar tidak tertimpa pada saat terjadi gempa susulan.
"Selain itu, juga harus menghindari daerah pantai, karena kalau gempa susulan terjadi berfokus di laut, maka bisa terjadi tsunami," katanya, sembari mengingatkan bahwa kalau gempa susulan terjadi, maka akan menyebabkan runtuhan di Selat Makassar, seperti yg terjadi di Palu.
Selain itu, lanjut Adi, perlu juga dihindari lereng-lereng yang terjal, karena biasanya gempa susulan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Adanya banyak kemungkinan gempa susulan, menurut dia, itu sangat tergantung dari besar magnitudo gempa dan juga kondisi geologi sekitarnya. Jadi, semakin besar magnitudonya maka aftershock biasanya akan banyak, semakin kompleks kondisi geologinya (jenis batuan dasar, struktur geologi) juga sangat berpengaruh.
"Yang jelas, masyarakat Sulbar, utamanya Majene dan Mamuju harus tetap waspada, tetapi tidak perlu panik dan meninggalkan Kota Mamuju," ujarnya.
Dia berharap, kasus di Sulbar itu energi gempanya sudah terlepas semua, dan kalaupun ada gempa susulan itu tentu lebih kecil.
Untuk saat ini, lanjut dia, yang terpenting adalah keselamatan jiwa dulu dengan tetap waspada, sehingga bisa mengurangi risiko.
Berita Terkait
Badan Geologi: Tinggi gelombang tsunami akibat Gunung Ruang bisa capai 25 meter
Kamis, 18 April 2024 12:53 Wib
Badan Geologi pantau dari dekat Gunung Ruang secara intensif
Kamis, 18 April 2024 12:47 Wib
Dinas ESDM Sulbar susun peta kawasan rawan bencana geologi
Kamis, 4 April 2024 20:24 Wib
Badan Geologi memaparkan dampak positif erupsi gunung api
Jumat, 19 Januari 2024 14:42 Wib
Gempa magnitudo 5,9 di Bayah Banten akibat aktivitas lempeng menujam
Kamis, 4 Januari 2024 7:48 Wib
Badan Geologi: Kondisi air tanah di Indonesia masih aman
Senin, 9 Oktober 2023 11:08 Wib
Gempa magnitudo 7,1 di Kalsel berasosiasi dengan aktivitas zona penunjaman
Selasa, 29 Agustus 2023 12:01 Wib
Badan Geologi imbau warga sekitar Gunung Karangetang Sulut patuhi rekomendasi
Kamis, 6 Juli 2023 9:04 Wib