PLN tambah 178 personel untuk pulihkan listrik di Sulbar
Makassar (ANTARA) - PLN UIW Sulselrabar menambah 178 personil kelistrikan guna mempercepat pemulihan kelistrikan terdampak gempa dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulbar pada Jumat (15/01) dini hari.
Seratusan personil tersebut dari berbagai daerah di Pulau Sulawesi seperti Palu, Palopo, Makassar, Luwuk, Gorontalo dan Kendari.
"Total saat ini 236 personil diterjunkan untuk melakukan normalisasi kelistrikan," ungkap Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mamuju, Setiawan melalui keterangannya yang diterima di Makassar, Senin.
Memasuki hari ke tiga usai gempa, Senin (18/1), PLN telah berhasil menyalakan 656 Gardu atau 75 persen dari total 872 gardu terdampak. Sebanyak 67 ribu pelanggan telah kembali menikmati listrik.
“Tentu adanya bantuan personil ini sangat membantu kami di Mamuju untuk mempercepat pemulihan. Terlebih, personil kami di Mamuju juga menjadi bagian dari korban terdampak gempa,” kata Setiawan.
Salah satu personil kelistrikan asal Palu, Sulawesi Tengah bernama Kadri ikut memilih berangkat ke Mamuju dan Majene untuk membantu memulihkan kelistrikan.
Pengalamannya melihat bantuan yang diberikan relawan kelistrikan dari daerah lain dalam membantu daerahnya saat diguncang gempa tahun 2018 lalu menjadi semangatnya untuk ikut serta dalam penanganan bencana di Mamuju ini.
“Ketika gempa di Palu, saya melihat bagaimana rekan-rekan membantu kami di sana. Pemulihan listrik jadi lebih cepat dan masyarakat juga bisa menikmati listrik, dan disituasi setelah bencana itu, listrik menjadi pendorong masyarakat untuk segera bangkit,” urai Kadri.
Dirinya berangkat bersama 24 personil lainnya dari Palu dengan membawa kendaraan dan peralatan secara mandiri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab PLN dalam membantu pemulihan kondisi kelistrikan di lokasi bencana.
“Usai kejadian, kami langsung berkoordinasi dengan tim di Mamuju dan memutuskan untuk berangkat membantu saudara-saudara kita di sini,” kata Kadri.
Selama di lapangan, tim PLN berangkat sekitar pukul 07.30 WIB pagi dan pulang pukul 20.00 WIB. Terkadang bahkan lebih malam demi menyelesaikan pekerjaan hingga listrik menyala dan dapat dinikmati masyarakat.
Sementara Roni, warga BTN Mutiara 1 Mamuju tidak menyangka kelistrikan di tempat tinggalnya bisa pulih dalam waktu cepat.
"Saat itu kami berpikir listrik baru akan menyala satu pekan ke depan, karena melihat gardu dan tiang banyak yang rusak dan cukup parah. Namun ternyata PLN begitu cepat menyelesaikannya," ujar Roni.
PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa antara lain di Tapalang Barat, Simkep, Ulumanda, Onang, Tubosendana, serta sebagian Tapalang, Malunda dan Mamuju.
Seratusan personil tersebut dari berbagai daerah di Pulau Sulawesi seperti Palu, Palopo, Makassar, Luwuk, Gorontalo dan Kendari.
"Total saat ini 236 personil diterjunkan untuk melakukan normalisasi kelistrikan," ungkap Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mamuju, Setiawan melalui keterangannya yang diterima di Makassar, Senin.
Memasuki hari ke tiga usai gempa, Senin (18/1), PLN telah berhasil menyalakan 656 Gardu atau 75 persen dari total 872 gardu terdampak. Sebanyak 67 ribu pelanggan telah kembali menikmati listrik.
“Tentu adanya bantuan personil ini sangat membantu kami di Mamuju untuk mempercepat pemulihan. Terlebih, personil kami di Mamuju juga menjadi bagian dari korban terdampak gempa,” kata Setiawan.
Salah satu personil kelistrikan asal Palu, Sulawesi Tengah bernama Kadri ikut memilih berangkat ke Mamuju dan Majene untuk membantu memulihkan kelistrikan.
Pengalamannya melihat bantuan yang diberikan relawan kelistrikan dari daerah lain dalam membantu daerahnya saat diguncang gempa tahun 2018 lalu menjadi semangatnya untuk ikut serta dalam penanganan bencana di Mamuju ini.
“Ketika gempa di Palu, saya melihat bagaimana rekan-rekan membantu kami di sana. Pemulihan listrik jadi lebih cepat dan masyarakat juga bisa menikmati listrik, dan disituasi setelah bencana itu, listrik menjadi pendorong masyarakat untuk segera bangkit,” urai Kadri.
Dirinya berangkat bersama 24 personil lainnya dari Palu dengan membawa kendaraan dan peralatan secara mandiri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab PLN dalam membantu pemulihan kondisi kelistrikan di lokasi bencana.
“Usai kejadian, kami langsung berkoordinasi dengan tim di Mamuju dan memutuskan untuk berangkat membantu saudara-saudara kita di sini,” kata Kadri.
Selama di lapangan, tim PLN berangkat sekitar pukul 07.30 WIB pagi dan pulang pukul 20.00 WIB. Terkadang bahkan lebih malam demi menyelesaikan pekerjaan hingga listrik menyala dan dapat dinikmati masyarakat.
Sementara Roni, warga BTN Mutiara 1 Mamuju tidak menyangka kelistrikan di tempat tinggalnya bisa pulih dalam waktu cepat.
"Saat itu kami berpikir listrik baru akan menyala satu pekan ke depan, karena melihat gardu dan tiang banyak yang rusak dan cukup parah. Namun ternyata PLN begitu cepat menyelesaikannya," ujar Roni.
PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa antara lain di Tapalang Barat, Simkep, Ulumanda, Onang, Tubosendana, serta sebagian Tapalang, Malunda dan Mamuju.