Jakarta (ANTARA) - Co-Leads LaporCovid-19 Irma Hidayana mendorong pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 agar fokus mencari solusi terkait kapasitas rumah sakit yang sudah penuh di wilayah Jabodetabek.
"Ini sudah berlarut-larut dari Desember 2020 hingga sampai saat ini sudah banyak warga yang ditolak rumah sakit," kata dia saat diskusi daring dengan tema "Lindungi Hak Kesehatan Warga dan Keamanan Pelapor" yang dipantau di Jakarta, Senin.
Hal itu ia lontarkan terkait pernyataan Satgas COVID-19 Depok yang meminta LaporCovid-19 secara transparan membuka data pasien yang ditolak rumah sakit hingga meninggal dalam perjalanan sewaktu mencari rumah sakit.
Perlu dicatat, lanjut Irma, LaporCovid-19 memiliki komitmen untuk melindungi semua data-data pelapor atau warga yang selama ini melaporkan baik itu pelanggaran pelayanan kesehatan atau meminta bantuan agar mendapatkan rumah sakit dan intensive care unit (ICU).
Ia menerangkan laporan tersebut bermula pada 3 Januari 2021 LaporCovid-19 mendapat laporan dari keluarga korban yang saat itu telah selesai melakukan isolasi mandiri.
"Sebelumnya, satu keluarga tersebut dinyatakan positif," kata dia.
Salah seorang anggota keluarga bercerita pada Desember 2020 satu keluarga melakukan tes COVID-19 karena orangtua laki-lakinya mengalami keluhan sesak napas, demam dan sebagainya.
Melihat kondisi itu, keluarga langsung ke salah satu rumah sakit swasta dan melakukan pemeriksaan. Saat mencari kamar, pihak rumah sakit menawarkan namun dengan uang muka Rp1 juta.
Dengan uang sebesar itu, pihak rumah sakit menjanjikan ketersediaan kamar bagi pasien. Namun, keluarga memutuskan untuk pulang karena kondisi pasien saat itu masih cukup baik.
Seminggu kemudian, kondisi kesehatan pasien memburuk dan keluarga meminta bantuan Satgas lingkungan setempat termasuk melaporkannya ke puskesmas. Pada saat itu, keluarga dan warga sekitar juga menunggu ambulans hingga beberapa jam namun tak kunjung datang.
"Keluarga memutuskan membawa pasien dengan taksi daring sambil berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya namun di tengah perjalanan pasien meninggal dunia," ujarnya.
Berangkat dari kasus tersebutlah, Satgas Depok meminta LaporCovid-19 untuk transparan mengenai data pasien. Namun, Irma menolak karena menyangkut komitmen melindungi identitas pasien atau pelapor.
Menurut dia, saat ini yang perlu diselesaikan bukan perkara data pasien tersebut melainkan sistem rumah sakit yang sudah mulai kolaps.
"Banyak orang mencari perawatan di rumah sakit, tetapi situasi rumah sakit di Jabodetabek yang sudah full sehingga tidak bisa menampung lagi," ujarnya.
Berita Terkait
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Komisi IX DPR meminta Kemenkes sosialisasikan vaksin berbayar COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:04 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib
Kemenkes : Saat ini belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 16:13 Wib
Wapres Ma'ruf Amin : Pemerintah terus pantau perkembangan COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 14:34 Wib
Menko PMK berpesan agar warga terapkan Prokes saat liburan Natal dan tahun baru 2024
Senin, 18 Desember 2023 14:04 Wib
WHO : Ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi di dunia
Minggu, 17 Desember 2023 19:23 Wib
Presiden Jokowi : Pemerintah belum putuskan untuk imbau pakai masker soal COVID-19
Jumat, 15 Desember 2023 13:02 Wib