M Sadiq di Makassar, Senin, mengatakan potensi bisnis perumahan subsidi dan menengah masih cukup bagus karena karena terus bertambahnya jumlah ASN, TNI dan Polri.
"Dan isu positif vaksin tentunya sedikit menambah sentimen dan membuat bisnis properti lebih bergairah," katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap proses vaksinasi dapat berjalan maksimal dengan melihat keberhasilan menekan bahkan menghentikan penyebaran COVID-19.
Sehingga pembatasan-pembatasan jam dan sistem kerja bisnis berkurang, tidak perlu lagi diberlakukan karena memang mempengaruhi pendapatan masyarakat khususnya penerima bantuan rumah subsidi.
"Kita harap perputaran ekonomi semakin baik dan diikuti kebijakan pemerintah sehingga demam rumah kembali bergairah," jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya tetap optimistis potensi bisnis properti tahun ini lebih bergairah dibandingkan 2020.
"Target REI itu pada setiap tahunnya bisa menjual hingga 25 ribu unit ke masyarakat. Namun terdilusi (mengalami penurunan) saat pandemi," ujarnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun ini menyiapkan bantuan pembiayaan perumahan yang terdiri dari empat program.
Yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang juga diberikan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Alokasi FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp16,66 triliun dilengkapi SBUM senilai Rp630 miliar, BP2BT 39.996 unit senilai Rp1,6 triliun, dan Tapera dari dana masyarakat untuk 25.380 unit senilai Rp2,8 triliun.