Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan rincian realisasi pembiayaan investasi sepanjang 2020 sebesar Rp104,8 triliun yang ditujukan untuk mendukung UMKM dan dunia usaha di masa pandemi COVID-19.
“Untuk pembiayaan investasi yang tadi terealisasi Rp104,8 triliun itu adalah untuk pertama beberapa BUMN yang memang memiliki peran critical terhadap pembangunan,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani menyebutkan penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN dan lembaga adalah sebesar Rp56,3 triliun dalam rangka memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha serta melaksanakan penugasan khusus program PEN.
BUMN yang melaksanakan penugasan khusus program PEN meliputi PT PLN sebesar Rp5 triliun, PT Hutama Karya Rp11 triliun, PT SMF Rp1,7 triliun, PT GDE Rp0,7 triliun, PT PNM Rp2,5 triliun, PT BPUI Rp6,3 triliun, PT PPI Rp0,5 triliun, PT PPI Rp1,6 triliun, PT Biofarma Rp2 triliun, PT LPEI Rp10 triliun, dan LPI Rp15 triliun.
“PT PANN waktu itu tidak tahu dan tidak jadi kita berikan,” ujarnya.
Kemudian investasi pada BLU sebesar Rp31,3 triliun dalam rangka meningkatkan efektivitas pembiayaan bagi koperasi, UMKM, UMi dan pembiayaan perumahan bagi MBR untuk akselerasi pemulihan ekonomi sekaligus memperkuat daya saing melalui peningkatan kualitas SDM.
Investasi bagi BLU diberikan kepada BLU LPDB Rp1,3 triliun, BLU PPDPP Rp9 triliun, BLU PIP Rp1 triliun, BLU LPDP Rp18 triliun dan BLU BPDLH Rp2 triliun.
“Kami juga melakukan investasi pemerintah dalam bentuk pinjaman, bukan PMN ke beberapa BUMN senilai Rp39,7 triliun,” katanya.
Ia menjelaskan dukungan kepada BUMN dalam bentuk skema pinjaman ini berfungsi sebagai stimulus modal kerja BUMN yang terdampak COVID-19 dan mempercepat proses pemulihan pasca pandemi di daerah.
BUMN yang mendapat pinjaman antara lain PT Garuda Indonesia Rp8,5 triliun, PT KAI Rp3,5 triliun, Perumnas Rp0,7 triliun, PTPN III Rp4 triliun, PT Krakatau Steel Rp3 triliun dan pinjaman PEN daerah Rp20 triliun.
“Sehingga dananya tidak dalam bentuk penyertaan modal,” tegasnya.
Selanjutnya, investasi kepada organisasi atau LK sebesar Rp0,7 triliun dalam rangka mempertahankan dan memperkuat posisi Indonesia dalam organisasi Lembaga Keuangan Internasional.
Sementara itu, terdapat penerimaan kembali investasi sebesar Rp23,2 triliun berasal dari BLU LMAN Rp19,9 triliun, BLU pusat P2H Rp2 triliun, dan pinjaman PEN daerah Rp1,2 triliun.
Berita Terkait

Kejagung jelaskan peran 13 tersangka korporasi pada kasus Jiwasraya
Sabtu, 20 Februari 2021 17:57 Wib

Presiden Jokowi perkenalkan Direksi Lembaga Pengelola Investasi Indonesia
Selasa, 16 Februari 2021 12:57 Wib

Sri Mulyani: Banyak investor global ingin kerja sama dengan Pengelola Investasi Indonesia
Selasa, 16 Februari 2021 12:54 Wib

BKPM ungkap manfaat kemitraan regional bagi investasi di Indonesia
Senin, 15 Februari 2021 15:54 Wib

Gubernur Sulsel : Pengusaha Dubai tertarik investasi di Kepulauan Selayar dan Bulukumba
Selasa, 9 Februari 2021 6:46 Wib

Pemerintah alokasi Rp184,46 triliun untuk pembiayaan investasi 2021
Senin, 8 Februari 2021 18:10 Wib

Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan optimistis target investasi Rp900 triliun realistis dicapai
Rabu, 3 Februari 2021 19:26 Wib

Enam petinggi perusahaan manajer investasi diperiksa terkait kasus Asabri
Selasa, 2 Februari 2021 23:18 Wib