Sulbar kenang peristiwa gempa bumi magnitudo 6,2 melalui buku

Mamuju (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Barat akan membuat buku tentang peristiwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, pada 14 dan 15 Januari 2021.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi, Selasa, mengatakan pembuatan buku tersebut dapat menjadi salah satu cara penanganan dan pembelajaran mengenai bencana alam ke depan.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan beberapa pihak terkait pembahasan dan pengumpulan data yang akan dijadikan sebuah buku sejarah terkait peristiwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang telah mengguncang wilayah Sulbar," kata Safaruddin.

"Buku ini dibuat dalam versi sejarah. Walau pahit tetapi harus dibuat menarik sehingga masyarakat dapat membaca dan memahami betul peristiwa bencana alam yang melanda Sulbar baru-baru ini," ujarnya.

Masa tanggap darurat gempa itu hanya tiga pekan ditambah dua bulan masa transisi.

"Itu berarti pemulihan perekonomian Sulbar dinilai cepat dan hal tersebut akan dipublikasikan, yakni salah satunya melalui pembuatan buku sejarah tersebut," ujar Safaruddin.

Adi Arwan Alimin, penulis buku Daeng Rioso yang juga merupakan Komisioner KPU Sulbar mengemukakan dalam pembuatan buku melalui berbagai tahapan.

"Alasannya, bencana itu belum selesai sehingga dibutuhkan waktu pengumpulan data yang panjang," kata Adi Arwan.

Ia berharap pembuatan buku tersebut dapat didukung penuh dengan foto dokumentasi di lapangan yang memiliki makna mendalam dan diperkuat oleh narasi.*