Makassar (ANTARA) - Komisi A DPRD Makassar yang melakukan rapat kerja bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Inspektorat membahas lelang jabatan eselon II menyatakan tidak setuju dilaksanakan lelang jabatan jelang pelantikan Wali Kota Makassar terpilih.
Ketua Komisi A DPRD Makassar Supratman di Makassar, Rabu, mengatakan, lelang jabatan yang dilaksanakan oleh Pemkot Makassar diakhir masa jabatan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin itu tidak tepat karena jadwal pelantikan wali kota terpilih juga tinggal menghitung hari.
Ia mengatakan, lelang jabatan oleh Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin pada akhir masa jabatannya sebagai penjabat terkesan dipaksakan, walaupun banyak kalangan meminta agar menyerahkan tugas itu kepada wali kota terpilih.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Makassar itu menyatakan, jika wali kota terpilih yang melaksanakan lelang jabatan, akan mengetahui kapasitas dari para pelamar tersebut dan tentunya bisa bersinergi jika terpilih.
"Sebenarnya lelang jabatan yang akan dilaksanakan pemkot itu tidak mendesak, apalagi kan pelantikan wali kota terpilih itu tidak lama lagi tinggal hitung hari. Harusnya, pak Pj wali kota berikan saja tugas itu kepada wali kota terpilih nanti," katanya.
Selain itu, semua anggota Komisi A DPRD Makassar juga terkejut dengan rencana anggaran lelang jabatan yang nilainya sebanyak Rp600 juta, sementara anggaran yang tersedia hanya Rp300 juta.
Supratman menerangkan, penjelasan dari pihak BKD Makassar jika kekurangan anggaran sebesar Rp300 juta itu rencananya akan ditempuh dengan cara mengeluarkan SK Parsial.
Menurut dia, SK Parsial bisa dikeluarkan jika akan membiayai kegiatan yang sifatnya mendesak. Sementara bagi anggota Komisi A DPRD Makassar, lelang jabatan tersebut tidaklah mendesak.
Sementara, Plt Sekretaris BKD Makassar Basri Rahman usai mendengarkan pandangan dan keputusan dari Komisi A DPRD Makassar akan melaporkan hal tersebut ke Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin.
"Kami akan melaporkan penolakan Komisi A mengenai lelang jabatan. Kami hanya pelaksana dan siap menerima perintah dari pimpinan," katanya.