Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) berhasil menerangi sebanyak 5.983 desa hingga Desember 2020 dengan rasio elektrifikasi mencapai 99,44 persen untuk wilayah Sulselrabar.
Senior Manager SDM dan Umum PLN UIW Sulselrabar Mundhakir di Makassar, Rabu mengatakan rasio elektrifikasi yang belum mencapai 100 persen terus diusahakan PLN dengan menjangkau berbagai wilayah pelosok hingga terisolir.
PLN Sulselrabar memiliki daya mampu sebesar 2.267 MW sedangkan kebutuhan listrik masyarakat rata-rata saat beban puncak sebesar 1.188 MW.
"Dengan surplus daya sebesar 669 MW, kami optimistis dapat melayani kebutuhan listrik masyarakat dengan baik," ujarnya.
PLN Sulselrabar melalui Program Listrik Masuk Desa mencatat telah melistriki sebanyak 391 desa selama tahun 2020 dengan masing-masing total dan wilayah yakni 146 Sulawesi Selatan, 139 Sulawesi Barat dan 106 Sulawesi Tenggara.
PLN Sulselrabar merencanakan penambahan dan pembangunan listrik masuk desa sebanyak 578 desa di tahun 2021. Ini terdiri dari desa lama 460 desa dan 118 desa baru.
Desa lama merupakan sebagian daerahnya telah terlistriki PLN dan desa baru adalah seluruh wilayahnya belum teraliri listrik PLN, sebelumnya hanya menggunakan listrik mandiri dusun.
Salah satu wilayah yang berhasil dialiri listrik PLN pada Oktober 2020 ialah Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan, tepatnya di Dusun Cempalagi'e, Lompotiang dan Wallemping Kecamatan Donri-donri.
Manager UP2K Sulsel Saefuddin mengatakan hadirnya listrik bagi ketiga dusun ini akan menjadi penopang kehidupan dan ekonomi masyarakat.
"Kami telah menembus tantangan apapun yang kami dapatkan demi melistriki seluruh pelosok negeri karena tugas tanggung jawab kami adalah untuk melistriki seluruh rakyat," ungkap Saefuddin.
Petugas PLN tidak mudah untuk bisa sampai di Dusun Wallemping. Mereka harus menempuh jarak sejauh 16 kilometer dari jalan poros Soppeng-Sidrap dengan medan berbatu, tanjakan yang curam serta melalui anak sungai.
Meski medan yang dilalui untuk menjangkau dusun tersebut terbilang berat, PLN berhasil membangun jaringan sepanjang 3,9 km/s Jaringan Tegangan Rendah, 9,5 Kms Jaringan Tegangan Menengah dan tiga gardu distribusi dengan total daya 150 kVA.
"Jaringan ini untuk melistriki sebanyak 116 pelanggan di ketiga dusun tersebut," ungkapnya.
Ketua Adat Dusun Wallemping Muhammad Nur menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada PLN karena warga telah menikmati listrik.
Saat ini, kehadiran listrik di Dusun Wallemping dinilai sangat membantu memajukan taraf hidup masyarakat, khususnya pada sektor pendidikan.
Betapa tidak, kisah inspiratif dari semangat siswa/siswi di Dusun Wallemping untuk bisa mengakses jaringan internet dengan menempuh jalan berbatu sejauh dua kilometer agar mendapatkan sinyal pada pembelajaran online, menjadi spirit tersendiri bagi PLN menghadirkan listrik di wilayah itu.
Bukan itu saja, kisah ini mendorong pula PLN melalui Yayasan Baitul Maal PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare memberikan bantuan pulsa gratis kepada lima anak berprestasi dan kurang mampu agar dapat meningkatkan motivasi belajarnya.
"Tentu listrik akan sangat membantu anak-anak sekolah agar dapat belajar lebih lama dan mengisi ulang gawainya dengan leluasa untuk digunakan belajar online selama pandemi," ujar Nur.
Suci salah satu murid SDN 240 Wallemping mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. "Semoga bantuan ini dapat menambah semangat saya untuk belajar lebih giat lagi terimakasih kepada PLN," ujar Suci.
PLN terus menunjukan komitmennya untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen di Provinsi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. Dengan hadirnya listrik di tiga dusun tersebut, diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di tengah pandemi.