Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berpesan agar masyarakat tidak takut divaksin demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan dirinya juga menjadi orang pertama yang melakukan vaksinasi COVID-19 di Sulsel.
Bahkan menjadi bukti ke masyarakat tidak adanya dampak serius dengan melakukan vaksin COVID-19.
"Yang perlu diperhatikan, para penerima vaksin ini harus melalui skrining terlebih dahulu. Jika memenuhi syarat baru bisa melakukan vaksin. Jangan takut divaksin," ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap pelaksanaan vaksinasi tahap kedua yang diperuntukkan bagi pelayan publik bisa berjalan lancar dan bisa mencapai target.
Vaksin tahap kedua ini menyasar guru, TNI/Polri, DPRD, tokoh agama, pejabat daerah, ASN, BUMN, BUMD, Satpol PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, organda, dan ojek daring.
"Alhamdulillah, vaksinasi tahap dua untuk pelayanan publik telah dimulai. Kita berharap antusiasme dari pelayan publik untuk mensukseskan vaksinasi ini," harapnya
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari, mengatakan, untuk vaksinasi tahap dua ini mulai dilakukan 1 Maret hingga 31 April 2021, dengan jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 694.858 orang.
Data per tanggal 2 Maret, total yang telah divaksin sebanyak 905 orang (0,13 persen), dengan total tertunda 70 (0,01 persen), dan total tertolak 8 (0,001 persen).
Ia pun membeberkan, capaian vaksinasi tahap satu untuk tenaga kesehatan. Pada dosis satu, dari total sasaran 58.858, sebanyak 56.754 (96,43 persen) yang telah divaksin, total tertunda 3.381 (5,74 persen), total tertolak 2.945 (5 persen).
Pada dosis kedua bagi nakes, dari total sasaran 58.858, dengan total divaksin 44.614 (75,80 persen), total tertunda 581 (0,99 persen), total tertolak 16 (0,03 persen).
"Selisih antara dosis 1 dan dosis 2 terjadi karena pemberiannya 14 hari. Artinya bahwa 14 hari kemudian jumlah dosis 2 akan sama dengan jumlah dosis 1 (94,45 persen)," jelasnya.
Untuk target sasaran ASN, vaksinasi mulai dilakukan di Kantor Gubernur Sulsel, 2 Maret 2021. Salah satu pejabat yang divaksin Asisten III Tautoto Tanaranggina.
Tanggal 2 Maret 2021 menjadi satu tahun COVID-19 di Indonesia. Angka kesembuhan di Sulsel per 2 Maret 2021 pukul 20:00 Wita berada di angka 92,2 persen, dan menjadi angka kesembuhan tertinggi di satu minggu terakhir.
Angka Rt atau effective reproduction number berada di bawah 1 yaitu 0,99. Namun dengan masuknya virus corona di Indonesia, menjadikan kita tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga protokol kesehatan.
Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan dirinya juga menjadi orang pertama yang melakukan vaksinasi COVID-19 di Sulsel.
Bahkan menjadi bukti ke masyarakat tidak adanya dampak serius dengan melakukan vaksin COVID-19.
"Yang perlu diperhatikan, para penerima vaksin ini harus melalui skrining terlebih dahulu. Jika memenuhi syarat baru bisa melakukan vaksin. Jangan takut divaksin," ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap pelaksanaan vaksinasi tahap kedua yang diperuntukkan bagi pelayan publik bisa berjalan lancar dan bisa mencapai target.
Vaksin tahap kedua ini menyasar guru, TNI/Polri, DPRD, tokoh agama, pejabat daerah, ASN, BUMN, BUMD, Satpol PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, organda, dan ojek daring.
"Alhamdulillah, vaksinasi tahap dua untuk pelayanan publik telah dimulai. Kita berharap antusiasme dari pelayan publik untuk mensukseskan vaksinasi ini," harapnya
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari, mengatakan, untuk vaksinasi tahap dua ini mulai dilakukan 1 Maret hingga 31 April 2021, dengan jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 694.858 orang.
Data per tanggal 2 Maret, total yang telah divaksin sebanyak 905 orang (0,13 persen), dengan total tertunda 70 (0,01 persen), dan total tertolak 8 (0,001 persen).
Ia pun membeberkan, capaian vaksinasi tahap satu untuk tenaga kesehatan. Pada dosis satu, dari total sasaran 58.858, sebanyak 56.754 (96,43 persen) yang telah divaksin, total tertunda 3.381 (5,74 persen), total tertolak 2.945 (5 persen).
Pada dosis kedua bagi nakes, dari total sasaran 58.858, dengan total divaksin 44.614 (75,80 persen), total tertunda 581 (0,99 persen), total tertolak 16 (0,03 persen).
"Selisih antara dosis 1 dan dosis 2 terjadi karena pemberiannya 14 hari. Artinya bahwa 14 hari kemudian jumlah dosis 2 akan sama dengan jumlah dosis 1 (94,45 persen)," jelasnya.
Untuk target sasaran ASN, vaksinasi mulai dilakukan di Kantor Gubernur Sulsel, 2 Maret 2021. Salah satu pejabat yang divaksin Asisten III Tautoto Tanaranggina.
Tanggal 2 Maret 2021 menjadi satu tahun COVID-19 di Indonesia. Angka kesembuhan di Sulsel per 2 Maret 2021 pukul 20:00 Wita berada di angka 92,2 persen, dan menjadi angka kesembuhan tertinggi di satu minggu terakhir.
Angka Rt atau effective reproduction number berada di bawah 1 yaitu 0,99. Namun dengan masuknya virus corona di Indonesia, menjadikan kita tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga protokol kesehatan.