Dinkes Sulsel targetkan vaksinasi COVID-19 bagi publik 694.858 orang
Hari ini datanya belum masuk, tapi data untuk kemarin sudah 900 orang lebih divaksin
Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan vaksinasi COVID-19 khusus untuk pelayanan publik dengan target 694.858 orang, setelah vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan.
"Hari ini datanya belum masuk, tapi data untuk kemarin sudah 900 orang lebih divaksin, karena memang kemarin kita laksanakan. Dari total untuk vaksin pelayanan publik ini adalah 694.858 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muh Ichsan Mustari di sela rapat evaluasi di Kantor DPRD Sulsel di Makassar, Rabu.
Vaksinasi tahap kedua bagi pelayanan publik tersebut, kata dia, untuk guru, TNI-Polri, DPRD, tokoh agama, pejabat daerah, Aparatur Sipil Negara, BUMN, BUMD, Satpol PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, organda, dan ojek atau pengemudi transportasi daring hingga lansia.
Vaksinasi tersebut selama dua bulan, dimulai 1 Maret dan akan berakhir pada 31 April 2021.
Dia mengatakan untuk mencapai target itu beberapa strategi dilakukan, utamanya vaksinasi massal di tempat keramaian. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak takut untuk divaksin.
"Jadi beberapa tempat kita gunakan untuk pelaksanaan vaksinasi, tidak berdasarkan hanya di fasilitas kesehatan saja. Seperti kemarin GOR Unhas kita pakai, aula polda, dan mal kita pakai serta vaksinasi ASN di kantor gubernur," katanya.
Ia mengatakan seluruh pelaksanaan vaksinasi akan dilaporkan masing-masing daerah di 24 kabupaten dan kota se-Sulsel, terutama di Kota Makassar tempat pelaksanaan pertama vaksinasi untuk pelayanan publik selama dua bulan ke depan.
Untuk vaksin COVID-19 yang digunakan, lanjut Mustari, jenis Sinovac, tetapi multidos (dosis).
Ia menjelaskan, dahulunya satu kali vaksin atau satu vial untuk satu orang sedangkan sekarang satu vial bisa untuk 10 orang.
"Jenis vaksin digunakan Sinovac. Tetap multidos, artinya dulu satu vial satu orang, sekarang satu vial bisa 10 orang, itu aja bedanya," tambah dia.
Capaian vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan untuk dosis satu (penyuntikan pertama) 96,43 persen atau 58.858 orang sasaran, sedangkan yang tertunda mencapai 3.381 orang atau 5,47 persen dan tertolak 2.945 orang atau lima persen.
Dosis kedua (penyuntikan kedua) dari total sasaran 58.858 ribu nakes, tercatat 44 614 orang atau 75,80 persen, tertunda 581 orang atau 0,99 persen dan tertolak 16 orang atau 0,03 persen.
Mustari menambahkan pemberian antara dosis pertama dan kedua dengan jarak 14 hari. Hal itu dalam artian pemberian dosis kedua akan sama dengan pemberian dosis pertama.
Mereka yang sudah mendapatkan vaksin, katanya, akan menambah imunitas tubuhnya dari penularan virus.
"Hari ini datanya belum masuk, tapi data untuk kemarin sudah 900 orang lebih divaksin, karena memang kemarin kita laksanakan. Dari total untuk vaksin pelayanan publik ini adalah 694.858 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muh Ichsan Mustari di sela rapat evaluasi di Kantor DPRD Sulsel di Makassar, Rabu.
Vaksinasi tahap kedua bagi pelayanan publik tersebut, kata dia, untuk guru, TNI-Polri, DPRD, tokoh agama, pejabat daerah, Aparatur Sipil Negara, BUMN, BUMD, Satpol PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, organda, dan ojek atau pengemudi transportasi daring hingga lansia.
Vaksinasi tersebut selama dua bulan, dimulai 1 Maret dan akan berakhir pada 31 April 2021.
Dia mengatakan untuk mencapai target itu beberapa strategi dilakukan, utamanya vaksinasi massal di tempat keramaian. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak takut untuk divaksin.
"Jadi beberapa tempat kita gunakan untuk pelaksanaan vaksinasi, tidak berdasarkan hanya di fasilitas kesehatan saja. Seperti kemarin GOR Unhas kita pakai, aula polda, dan mal kita pakai serta vaksinasi ASN di kantor gubernur," katanya.
Ia mengatakan seluruh pelaksanaan vaksinasi akan dilaporkan masing-masing daerah di 24 kabupaten dan kota se-Sulsel, terutama di Kota Makassar tempat pelaksanaan pertama vaksinasi untuk pelayanan publik selama dua bulan ke depan.
Untuk vaksin COVID-19 yang digunakan, lanjut Mustari, jenis Sinovac, tetapi multidos (dosis).
Ia menjelaskan, dahulunya satu kali vaksin atau satu vial untuk satu orang sedangkan sekarang satu vial bisa untuk 10 orang.
"Jenis vaksin digunakan Sinovac. Tetap multidos, artinya dulu satu vial satu orang, sekarang satu vial bisa 10 orang, itu aja bedanya," tambah dia.
Capaian vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan untuk dosis satu (penyuntikan pertama) 96,43 persen atau 58.858 orang sasaran, sedangkan yang tertunda mencapai 3.381 orang atau 5,47 persen dan tertolak 2.945 orang atau lima persen.
Dosis kedua (penyuntikan kedua) dari total sasaran 58.858 ribu nakes, tercatat 44 614 orang atau 75,80 persen, tertunda 581 orang atau 0,99 persen dan tertolak 16 orang atau 0,03 persen.
Mustari menambahkan pemberian antara dosis pertama dan kedua dengan jarak 14 hari. Hal itu dalam artian pemberian dosis kedua akan sama dengan pemberian dosis pertama.
Mereka yang sudah mendapatkan vaksin, katanya, akan menambah imunitas tubuhnya dari penularan virus.