Cambridge (ANTARA) - AstraZeneca pada Kamis mengatakan vaksin COVID-19 buatannya 76 persen ampuh dalam mencegah penyakit bergejala dan benar-benar mengatasi bentuk penyakit kritis atau parah, mengutip analisis baru dari hasil terkini uji coba Amerika Serikat berskala besar.
Pejabat kesehatan AS sebelumnya pekan ini menegur produsen obat tersebut lantaran menggunakan "informasi kedaluwarsa" saat memperhitungkan bahwa vaksin tersebut 79 persen ampuh.
Hal itu menandai kemerosotan baru bagi vaksin AstraZeneca, yang pernah disanjung sebagai sebuah tonggak sejarah dalam melawan pandemi COVID-19, tetapi dirundung oleh berbagai keraguan soal kemanjuran vaksin beserta potensi efek sampingnya.
Keyakinan terhadap vaksin AstraZeneca kian menipis pada Maret ini ketika belasan negara, mayoritas di Eropa, menghentikan sementara pemberian vaksin tersebut setelah terdapat laporan yang mengaitkan vaksin AstraZeneca dengan kasus pembekuan darah yang langka pada segelintir orang.
AstraZeneca pada Senin (22/3) mengatakan analisis data sementara menunjukkan bahwa vaksin, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford itu, 100 persen ampuh melawan bentuk penyakit kritis atau parah.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Indonesia terima pasokan 1,4 juta vaksin AstraZeneca dari Belanda dan Jepang
Rabu, 19 Januari 2022 11:00 Wib
Dosis penguat AstraZeneca hasilkan antibodi lebih tinggi terhadap Omicron
Kamis, 13 Januari 2022 18:41 Wib
1,8 juta vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di Tanah Air
Rabu, 12 Januari 2022 9:56 Wib
Indonesia terima lebih dari 4.4 juta dosis vaksin COVID-19
Minggu, 9 Januari 2022 14:28 Wib
Indonesia terima donasi 3,5 juta dosis AstraZeneca dari fasilitas COVAX
Selasa, 4 Januari 2022 18:22 Wib
Studi Oxford: 'Booster' AstraZeneca ampuh melawan varian Omicron
Kamis, 23 Desember 2021 15:59 Wib
Vaksin AstraZeneca kembali tiba di Indonesia pada tahap ke-162
Senin, 20 Desember 2021 19:59 Wib
Indonesia kembali terima vaksin COVID-19 AstraZeneca dari Australia
Rabu, 15 Desember 2021 20:39 Wib