Makassar (ANTARA) - Salah satu Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) binaan Pertamina, Indah Cipta, berhasil meraup omzet puluhan juta karena konsisten menjalankan konsep Sociopreuneur atau menyediakan lapangan pekerjaan di wilayah masyarakat sekitar.
"Saya ajak ibu-ibu rumah tangga yang menganggur untuk bantu membuat kerajinan bantal. Supaya jadi pemasukan untuk mereka juga. Alhamdulillah, konsep ini ternyata berbuah berkah untuk usaha saya," tutur pemilik UMKM Indah Cipta, Naning Herdining, dikonfirmasi Kamis.
Ia mengatakan, konsep ini diterapkan dengan baik karena telah menjadi mitra binaan Pertamina sejak 2010. Sebab, sejauh ini Pertamina telah melakukan pendampingan secara berkelanjutan sebagai upaya mendorong para UMKM binaan dapat naik kelas dalam mengembangkan usahanya.
Saat ini, kata Naning, sudah ada enam karyawan yang membantu usahanya. Jumlah itu bisa saja bertambah tergantung pada banyaknya pesanan yang datang. Dia biasanya bertugas menggunting pola pada kain satin lalu memberikan pada tetangganya untuk disempurnakan.
"Karena ini produk handmade (buatan tangan) kualitas sangat dijaga sehingga satu bantal ukuran 40x40 centimeter bisa selesai 3-4 hari," katanya.
Usaha yang berbasis di daerah Takalar, Sulsel ini telah dijalaninya, sejak tahun 2000. Awalnya, ia hanya iseng mengisi waktu luang untuk membuat sarung bantal dan gorden smock. Namun, mengundang komentar positif komentar dari keluarga dan tetangga sekitar, lalu ia pun serius menggeluti usaha tersebut.
Beragam karya seperti sarung bantal, bantal guling, taplak meja, bed cover, sampai tas pesta, ia jajakan dalam tokonya. Untuk harga, relatif tergantung jika dari tingkat kerumitan pembuatan. Produk dijual berkisar antara Rp50 ribu-Rp125 ribu per sarung bantalnya.
Awalnya, ia mendengar informasi Program Kemitraan Pertamina dari salah seorang rekannya. Kemudian ikut bergabung, dari omzet Rp7 juta per bulan naik menjadi Rp10- Rp15 juta per bulan, bahkan sempat mengikuti pameran di Samarinda 2017 lalu.
"Semoga dengan bantuan modal dari Pertamina ini dapat saya manfaatkan untuk mengembangkan usaha dan membantu banyak orang," tuturnya wanita kelahiran Madiun itu.
Secara terpisah, Unit Manager Communication, Relation dan CSR MOR VII Laode Syarifuddin Mursali, mengatakan, Pertamina mengapresiasi usaha berbasis socioprenenur yang dijalani oleh Naning. Menurutnya, hal ini merupakan contoh penerapan dari Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (TPB/SDGs) tujuan ke delapan yaitu menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
”Dengan naik kelasnya para UMKM, diharapkan para pekerjanya makin sejahtera dan membawa multiplier effect bagi semuanya, terutama dalam meningkatkan roda ekonomi yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesempatan kerja di lingkungan sekitarnya," tambah La Ode.
Pertamina terbuka kepada UMKM di Sulawesi yang ingin mendapatkan bantuan modal usaha untuk mengikuti Program Kemitraan Pertamina. Informasi lebih lengkap bisa diakses di www.pertamina.com/id/program-kemitraan atau menghubungi Pertamina Call Center 135.
Berita Terkait
5.931 warga binaan di Sulawesi Selatan terima remisi Lebaran 2024
Rabu, 10 April 2024 15:21 Wib
Entitas binaan siap melanjutkan Program USAID CCBO di Makassar
Rabu, 20 Maret 2024 3:44 Wib
USAID CCBO memotivasi 8 entitas binaan lewat Kompetisi Losari
Rabu, 20 Maret 2024 3:43 Wib
Mitra binaan DLHK Sulsel kembangkan organisme pengurai sampah
Sabtu, 9 Maret 2024 10:27 Wib
Rutan Makassar meluncurkan inovasi "Rusa Siaga" untuk warga binaan bebas
Senin, 4 Maret 2024 23:41 Wib
Sekper SPJM: Omset UMKM binaan terus meningkat
Sabtu, 2 Maret 2024 8:05 Wib
Menteri BUMN : PNM salurkan sebanyak Rp6,81 triliun untuk nasabah di Sulsel
Kamis, 22 Februari 2024 20:44 Wib
Pilpres 2024- Capres Prabowo unggul di Lapas-Rutan Makassar
Rabu, 14 Februari 2024 21:03 Wib