Jenewa (ANTARA) - 'Lucu', bahwa sejumlah negara masih tidak memiliki akses vaksin yang cukup untuk memulai vaksinasi COVID-19 bagi pekerja medis dan orang-orang yang paling rentan, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (6/4).
"Meningkatkan produksi dan distribusi yang merata masih menjadi penghalang utama untuk mengakhiri tahap akut pandemi COVID-19," kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers.
"Sebuah dagelan bahwa di sejumlah negara tenaga kesehatan dan kelompok berisiko masih belum divaksin secara utuh."
Presiden Namibia, Hage Geingob, salah satu dari segelintir pemimpin dunia yang diundang untuk berpidato di konferensi pers WHO saat Hari Kesehatan Dunia, mengecam "apartheid vaksin", di mana sejumlah negara terpaksa menunggu sedangkan negara lain telah menerima dosis vaksin.
Geingob mengatakan Namibia telah menerima vaksin dari "kawan kami" India dan China, tetapi masih menunggu vaksin lainnya meski telah membayar deposit untuk vaksin tersebut.
Tedros menyebutkan bahwa Namibia akan menerima beberapa vaksin dari inisiatif COVAX yang dipimpin WHO dalam waktu sekitar dua pekan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dinkes Sulsel mendirikan pos layanan kesehatan pascalongsor di Toraja
Rabu, 17 April 2024 4:15 Wib
Biddokkes Polda Sulbar cek kesehatan sopir dan penumpang arus balik Lebaran
Selasa, 16 April 2024 21:35 Wib
Wali Kota Makassar pastikan layanan kesehatan selalu siap meski libur Lebaran
Rabu, 10 April 2024 6:27 Wib
Dinkes Sinjai pastikan layanan kesehatan tetap berjalan meski libur Lebaran
Selasa, 9 April 2024 19:41 Wib
BB Kekarantinaan Kesehatan Makassar perluas layanan ke Bandara Pongtiku Toraja
Selasa, 9 April 2024 7:37 Wib
Komisi IX DPR RI mendukung BPJS Kesehatan siapkan posko mudik
Minggu, 7 April 2024 2:17 Wib
BPJS Kesehatan membuka posko kesehatan mudik di Pelabuhan Makassar
Jumat, 5 April 2024 17:50 Wib
Bandara Hasanuddin menghadirkan layanan P3K mobile pertama di Indonesia
Kamis, 4 April 2024 2:07 Wib