Pemerintah Kota Makassar dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, secara resmi membentuk Pengurus Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) untuk membantu pihak kepolisian menjaga keamanan lingkungan.
Pokdarkamtibmas merupakan wadah berkumpulnya para relawan yang siap membantu penegak hukum untuk mengamankan dan menertibkan di masyarakat.
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Makassar Akhmad Nansum mengatakan terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan masyarakat suatu wilayah, merupakan salah satu dari modal dasar pembangunan.
‘’Ini tentu saja dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan atau jalannya aktivitas pembangunan yang di harapkan berjalan sukses,” katanya mewakili Wali Kota Makassar pada pengukuhan pengurus Pokdarkamtimas Resor Makassar, Kamis.
Dirbinmas Polda Sulsel Kombes Pol Andi Heroe Santoso mengaku peran serta masyarakat dalam membantu terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sangat penting. Apalagi jumlah personil polisi di Sulsel belum mencukupi rasio yang diinginkan.
‘’Jumlah personil Polri di Sulsel saat ini masih 1 banding 800. Padahal idealnya 1 banding 400,” ujar Kombes Heroe.
Menurut dia, kehadiran Pokdarkamtibmas paling tidak bisa membantu jajaran kepolisian mengurangi tindak kejahatan yang terjadi di wilayah masing-masing.
‘’Saya yakin nanti beban Kapolsek bisa lebih ringan dengan hadirnya Pokdarkamtibmas. Apalagi seperti yang disampaikan Ketua Umum Pokdarkamtibmas, anggotanya masing-masing desa minimal ada 20 orang.
‘’Ini bisa membackup tugas Kapolsek. Nah, inilah pentingnya kehadiran Pokdarkamtibmas yang sudah diprakarsai dari pusat sejak 2019. Saat ini sudah ada 22 pengurus provinsi di Indonesia,” jelas Kombes Heroe.
Di Sulsel saat ini baru dua kabupaten dan kota yang terbentuk yakni Kabupaten Wajo dan Kota Makassar. Selanjutnya akan menyusul Soppeng, Parepare dan daerah lainnya.
Menurut Kombes Heroe, peran serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
Oleh karena itu pengurus Pokdarkamtibmas yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, diharap bisa berperan serta mempengaruhi masyarakat.
‘’Di kepengurusan Pokdarkamtibmas Resor Makassar ada dosen, pengusaha, ustadz, anggota dewan dan lainnya. Nah kalau semua bergerak dan mampu mempengaruhi masyarakat akan pentingnya keamanan dan ketertiban, saya yakin kita akan hidup aman dan tentram,” katanya.
Ia mencontohkan kasus bom bunuh diri yang baru saja terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral belum lama ini. Juga kasus di Jakarta.
‘’Kalau ada informasi yang terkait dengan paham radikal, segera lakukan pembinaan. Jangan sampai adik-adik kita yang ada di Sulsel terpapar paham seperti itu,’’ ujar Kombes Heroe.
Ia menyebut, pandemi COVID-19 yang belum berakhir bisa saja membuat masyarakat dalam kondisi pikiran kosong.
‘’Saat itulah orang mudah dimasuki hal-hal yang mampu mempengaruhi emosi mereka. Misalnya diiming-imingi sesuatu yang tidak masuk akal. Seperti iming-iming masuk surga," ujarnya.
‘’Di situlah perang anggota Pokdarkamtibmas bagaimana memberi kesadaran kepada masyarakat,” kata Heroe mengingatkan.
Ketua Pokdarkamtibmas Kota Makassar Agus Suherman menegaskan telah berkomitmen untuk tancap gas melaksanakan program kerja dan mengukuhkan seluruh 12 sektor yang masuk dalam jajaran Pokdarkamtibmas Resort Kota Makassar.
Ia meminta kepada pengurus Pokdarkamtibmas Resor Makassar yang baru saja dilantik untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam rangka membantu kepolisian secara suka rela menciptakan Kamtibmas di wilayah Kota Makassar.
Pokdarkamtibmas merupakan wadah berkumpulnya para relawan yang siap membantu penegak hukum untuk mengamankan dan menertibkan di masyarakat.
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Makassar Akhmad Nansum mengatakan terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan masyarakat suatu wilayah, merupakan salah satu dari modal dasar pembangunan.
‘’Ini tentu saja dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan atau jalannya aktivitas pembangunan yang di harapkan berjalan sukses,” katanya mewakili Wali Kota Makassar pada pengukuhan pengurus Pokdarkamtimas Resor Makassar, Kamis.
Dirbinmas Polda Sulsel Kombes Pol Andi Heroe Santoso mengaku peran serta masyarakat dalam membantu terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sangat penting. Apalagi jumlah personil polisi di Sulsel belum mencukupi rasio yang diinginkan.
‘’Jumlah personil Polri di Sulsel saat ini masih 1 banding 800. Padahal idealnya 1 banding 400,” ujar Kombes Heroe.
Menurut dia, kehadiran Pokdarkamtibmas paling tidak bisa membantu jajaran kepolisian mengurangi tindak kejahatan yang terjadi di wilayah masing-masing.
‘’Saya yakin nanti beban Kapolsek bisa lebih ringan dengan hadirnya Pokdarkamtibmas. Apalagi seperti yang disampaikan Ketua Umum Pokdarkamtibmas, anggotanya masing-masing desa minimal ada 20 orang.
‘’Ini bisa membackup tugas Kapolsek. Nah, inilah pentingnya kehadiran Pokdarkamtibmas yang sudah diprakarsai dari pusat sejak 2019. Saat ini sudah ada 22 pengurus provinsi di Indonesia,” jelas Kombes Heroe.
Di Sulsel saat ini baru dua kabupaten dan kota yang terbentuk yakni Kabupaten Wajo dan Kota Makassar. Selanjutnya akan menyusul Soppeng, Parepare dan daerah lainnya.
Menurut Kombes Heroe, peran serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
Oleh karena itu pengurus Pokdarkamtibmas yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, diharap bisa berperan serta mempengaruhi masyarakat.
‘’Di kepengurusan Pokdarkamtibmas Resor Makassar ada dosen, pengusaha, ustadz, anggota dewan dan lainnya. Nah kalau semua bergerak dan mampu mempengaruhi masyarakat akan pentingnya keamanan dan ketertiban, saya yakin kita akan hidup aman dan tentram,” katanya.
Ia mencontohkan kasus bom bunuh diri yang baru saja terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral belum lama ini. Juga kasus di Jakarta.
‘’Kalau ada informasi yang terkait dengan paham radikal, segera lakukan pembinaan. Jangan sampai adik-adik kita yang ada di Sulsel terpapar paham seperti itu,’’ ujar Kombes Heroe.
Ia menyebut, pandemi COVID-19 yang belum berakhir bisa saja membuat masyarakat dalam kondisi pikiran kosong.
‘’Saat itulah orang mudah dimasuki hal-hal yang mampu mempengaruhi emosi mereka. Misalnya diiming-imingi sesuatu yang tidak masuk akal. Seperti iming-iming masuk surga," ujarnya.
‘’Di situlah perang anggota Pokdarkamtibmas bagaimana memberi kesadaran kepada masyarakat,” kata Heroe mengingatkan.
Ketua Pokdarkamtibmas Kota Makassar Agus Suherman menegaskan telah berkomitmen untuk tancap gas melaksanakan program kerja dan mengukuhkan seluruh 12 sektor yang masuk dalam jajaran Pokdarkamtibmas Resort Kota Makassar.
Ia meminta kepada pengurus Pokdarkamtibmas Resor Makassar yang baru saja dilantik untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam rangka membantu kepolisian secara suka rela menciptakan Kamtibmas di wilayah Kota Makassar.