Makassar (ANTARA) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Kota Makassar merilis hasil penghitungan dari pemantauan hilal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkait penentuan 1 Ramadhan 1442 Hijriah, berada di posisi 3 derajat.
"Jadi kami memantau itu hasil penghitungan hisabnya, hilal di atas 3 derajat. Matahari terbenam pukul 18.03 Wita dan bulan terbenam 18.19 Wita, jadi kita cuma punya waktu 15 menit untuk memantau hilal, sangat singkat sekali," kata Kepala Balai BMKG Makassar Darmawan di Makassar, Senin.
Pemantauan hilal yang bertempat di Gedung GTC Makassar diakui sangat terpengaruh oleh cuaca, sebab hilal tertutup awan dan hilal sempat tidak terlihat.
Darmawan menjelaskan bahwa ketika matahari di atas ufuk, maka awan tidak terlihat karena sinar matahari yang begitu sangat terang sehingga awan seakan-akan tidak ada. Tetapi setelah awan bergeser ke ufuk, kemudian awan pun baru terlihat dan menutupi hilal.
"Hilalnya cuma 3 derajat sementara awan bisa sampai 7 hingga 10 derajat, nyatanya awan itu menutupi hilal, sehingga hilal sebelumnya dinyatakan tidak terlihat," tambah Darmawan.
Menurut Darmawan, dari hasil pantauan ini maka hilal 1 Ramadhan dinyatakan telah terlihat sebab berdasarkan perhitungan hisab, mulai dari 2 derajat telah diartikan hilal telah nampak. Ini pun telah dilaporkan ke Kementerian Agama.
"Tetapi memang kita harus melihat, adapun 1 Ramadhan itu ditentukan oleh Menag Pusat, mereka akan melihat dulu, nanti semua akan menerima laporan terkait pemantauan hilal," ujarnya.
Sementara Kanwil Kemenag Sulsel hingga kini belum menerima laporan dari hasil pemantauan hilal yang dilakukan di Selayar sebagai salah satu titik lain pemantauan hilal
di Sulsel.
Kepala Bidang Urusan Agama Kanwil Kemenag Sulsel Drs Rappe mengemukakan meskipun hilal berada di posisi 3,18 derajat, namun ini tidak dapat dipantau akibat cuaca mendung dan sempat gerimis.
Meski demikian, berdasarkan data astronomi untuk wilayah Makassar dan sekitarnya, ini telah menunjukkan bahwa Ramadhan telah memasuki malam pertama pada Senin petang ini karena hilal sudah di atas ufuk.
"Kedua, perkembangan itu, hilal terpantau di Jawa Timur. Jika ada salah satunya yang melihat, maka itu akan jadi dasar sidang isbat Kemenag Jakarta dan menentukan 1 Ramadhan, tetapi kami berkeyakinan 1 Ramadhan jatuh besok," urainya.
Kemenag Sulsel menentukan ada 87 titik tempat pemantauan hilal se Indonesia, sementara jika ada salah satunya telah nampak hilal maka akan dijadikan dasar penentuan Ramadhan.
Berita Terkait
Pelemahan nilai rupiah memicu aksi tebus di Pegadaian Makassar
Kamis, 22 Juli 2021 1:04 Wib
Pegawai Kanwil Kemenkumham Sulsel mengurbankan 10 ekor sapi
Selasa, 20 Juli 2021 23:11 Wib
Dompet Dhuafa salurkan daging kurban untuk 1.000 KK kurang mampu di Sulsel
Selasa, 20 Juli 2021 22:50 Wib
Ketum Partai Golkar: Idul Adha jadi momen bersatu hadapi pandemi COVID-19
Selasa, 20 Juli 2021 22:37 Wib
Libur Idul Adha 1442 H di Gowa
Selasa, 20 Juli 2021 20:34 Wib
Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di Gowa digelar dengan prokes COVID-19
Selasa, 20 Juli 2021 17:40 Wib
Masjid Al Markaz Al Islamy tiadakan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah
Selasa, 20 Juli 2021 12:42 Wib
KPK fasilitasi kunjungan keluarga tahanan secara daring saat Idul Adha 1442 H
Selasa, 20 Juli 2021 9:15 Wib