Polda Sulbar siagakan personel di setiap perbatasan antarkabupaten
Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat menyiagakan personel gabungan di setiap perbatasan antarkabupaten di daerah itu, untuk menerapkan penyekatan warga yang akan mudik lebaran, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Syamsu Ridwan.
"Di setiap perbatasan antarkabupaten juga dilakukan penyekatan," kata Syamsu Ridwan, usai mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2021, di lapangan Mapolda Sulbar, Rabu.
Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2021 tersebut dipimpin langsung Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno dengan dihadiri Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Kajati Johny manurung, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, perwakilan Korem 142/Tatag dan para Forkopimda di daerah itu.
Operasi Ketupat Siamasei 2021 yang mengangkat tema 'Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021 Kita Tingkatkan Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Idul Fitri 1442 H' ditandai dengan penyematan pita tanda operasi kepada personel gabungan..
"Jadi, pada Operasi Ketupat Siamasei 2021 ini, kami telah membangun pos penyekatan dan keamanan di setiap batas kabupaten serta memperketat pengamanan di perbatasan antarprovinsi," kata Syamsu Ridwan.
Kabid Humas menegaskan bahwa Polda Sulbar akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pemudik yang memaksa dan tidak mempunyai surat keterangan rapid tes yang valid dan berlaku 1x24 jam.
"Kami akan mengintensifkan pengecekan dan pengawasan para pemudik yang tetap memaksakan, padahal sudah ada larangan mudik. Sekarang ini sudah kita tutup semua titik dan kita bentuk pos pengamanan dan penyekatan di setiap batas, baik kabupaten maupun provinsi," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, personel yang ditempatkan pada pos-pos penyekatan tersebut akan melakukan pemeriksaan surat rapid test bagi warga yang akan memasuki ataupun melintasi wilayah Sulawesi Barat sekaligus memastikan tidak ada pemudik yang masuk maupun keluar Sulbar.
"Semua penumpang kendaraan yang akan masuk di wilayah Sulbar kami periksa surat jalan dan kepentingan apa serta surat hasil pemeriksaan rapid testnya. Kalau tidak ada, akan kami minta untuk putar balik," kata Syamsu Ridwan.
Operasi Ketupat Siamasei 2021 tersebut tambahnya, akan berlangsung selama sembilan hari, yakni mulai 6-14 Mei 2021 dengan melibatkan personel gabungan dari TNI dan Polri, Dishub, Satpol PP dan tenaga kesehatan.
"Di setiap perbatasan antarkabupaten juga dilakukan penyekatan," kata Syamsu Ridwan, usai mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2021, di lapangan Mapolda Sulbar, Rabu.
Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2021 tersebut dipimpin langsung Kapolda Sulbar Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno dengan dihadiri Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Kajati Johny manurung, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, perwakilan Korem 142/Tatag dan para Forkopimda di daerah itu.
Operasi Ketupat Siamasei 2021 yang mengangkat tema 'Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021 Kita Tingkatkan Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Idul Fitri 1442 H' ditandai dengan penyematan pita tanda operasi kepada personel gabungan..
"Jadi, pada Operasi Ketupat Siamasei 2021 ini, kami telah membangun pos penyekatan dan keamanan di setiap batas kabupaten serta memperketat pengamanan di perbatasan antarprovinsi," kata Syamsu Ridwan.
Kabid Humas menegaskan bahwa Polda Sulbar akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pemudik yang memaksa dan tidak mempunyai surat keterangan rapid tes yang valid dan berlaku 1x24 jam.
"Kami akan mengintensifkan pengecekan dan pengawasan para pemudik yang tetap memaksakan, padahal sudah ada larangan mudik. Sekarang ini sudah kita tutup semua titik dan kita bentuk pos pengamanan dan penyekatan di setiap batas, baik kabupaten maupun provinsi," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, personel yang ditempatkan pada pos-pos penyekatan tersebut akan melakukan pemeriksaan surat rapid test bagi warga yang akan memasuki ataupun melintasi wilayah Sulawesi Barat sekaligus memastikan tidak ada pemudik yang masuk maupun keluar Sulbar.
"Semua penumpang kendaraan yang akan masuk di wilayah Sulbar kami periksa surat jalan dan kepentingan apa serta surat hasil pemeriksaan rapid testnya. Kalau tidak ada, akan kami minta untuk putar balik," kata Syamsu Ridwan.
Operasi Ketupat Siamasei 2021 tersebut tambahnya, akan berlangsung selama sembilan hari, yakni mulai 6-14 Mei 2021 dengan melibatkan personel gabungan dari TNI dan Polri, Dishub, Satpol PP dan tenaga kesehatan.