Yogyakarta (ANTARA) - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada dr. Riris Andono Ahmad meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 meski telah divaksinasi.
"Hingga saat ini belum ada vaksin dengan efikasi (kemanjuran) 100 persen. Jadi walau sudah divaksin tetap masih harus menjalankan prokes untuk melindungi orang-orang di sekitar kita, terutama yang belum divaksin," kata Riris Andono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat.
Ia menyebutkan vaksin Sinovac di Indonesia memiliki efikasi sebesar 65,3 persen sehingga dari 100 orang yang divaksin masih ada kemungkinan sebanyak 34,7 persen masyarakat yang bisa terinfeksi COVID-19.
Hanya saja orang yang telah divaksin memiliki risiko keparahan sakit akibat COVID-19 lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak divaksin.
"Kita tidak tahu menjadi bagian yang 65 persen atau 35 persen Karenanya mau tidak mau harus tetap mematuhi protokol kesehatan 5M," kata dia.
Sementara pada vaksin COVID-19 lainnya memiliki efikasi yang berbeda. Misalnya, vaksin Pzifer memiliki efikasi 95 persen dan vaksin Moderna dengan efikasi 94,5 persen. Dengan efikasi yang lebih tinggi akan lebih memproteksi terhadap infeksi COVID-19.
"Memang akan lebih memproteksi, tetapi dengan durasi imunitas yang terbatas jika tidak mampu meng-cover 70 persen populasi dalam waktu durasi imunitasnya maka penularan akan tetap terjadi," kata dia.
Seperti diketahui kekebalan kelompok atau herd immunity baru dapat tercapai apabila 70 persen populasi telah memiliki kekebalan dalam jangka waktu durasi imunitas.
Riris kembali menyampaikan sampai sekarang belum ada satupun vaksin dengan efikasi 100 persen. Dengan begitu masyarakat tetap diminta untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Kalau ada vaksin dengan kemanjuran 100 persen dengan durasi imunitas yang panjang selama ini bisa menjadi teknologi ideal menghentikan pandemi," ujar dia.
Berita Terkait
Soal "surat cinta" UGM, Ari Dwipayana: Hargai perbedaan perspektif demokrasi
Selasa, 13 Februari 2024 11:55 Wib
Ganjar: Kirab Budaya Nitilaku UGM wujud semangat kerakyatan
Minggu, 17 Desember 2023 14:03 Wib
Jokowi mengingatkan etika dan sopan santun ketimuran dalam mengkritik
Senin, 11 Desember 2023 13:57 Wib
UGM serahkan pengusutan dugaan gratifikasi Guru Besar Hukum PIdana UGM ke KPK
Jumat, 10 November 2023 12:46 Wib
Rektor UGM mengapresiasi PBNU gagas Forum Dialog Antaragama
Jumat, 4 Agustus 2023 17:42 Wib
UGM dan Unhas kerja sama pengelolaan peternakan sapi potong komersial
Rabu, 26 Juli 2023 5:53 Wib
Dosen UGM ciptakan aplikasi bantu penanganan kasus henti jantung
Jumat, 9 Juni 2023 6:01 Wib
Pakar: Pasar kendaraan listrik jangan dikuasai produk impor
Minggu, 9 April 2023 12:03 Wib