Pemkab Majene dan Wajo jajaki kerja sama pengembangan rumput laut
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat bersama Pemerintah Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan menjajaki kerja sama pengembangan rumput laut.
Hal itu terungkap saat Bupati Majene Lukman melakukan pertemuan dengan rombongan Pemerintah Kabupaten Wajo yang dipimpin langsung Bupati Wajo Amran Mahmud bersama Wakil Bupati Wajo H Amran, di rumah jabatan Bupati Majene, Minggu.
Bupati Majene Lukman menyampaikan, Kabupaten Wajo yang memiliki panjang 103 kilometer mampu memanfaatkan pantainya dengan pengembangan rumput laut, sedangkan pantai di Majene yang memiliki panjang 125 kilometer belum dimanfaatkan.
"Kenapa Majene tidak bisa, saya minta Balitbang mengkaji persoalan tersebut kemudian diusulkan ke Bappeda. Kita harus memulai lebih dahulu, jangan menunggu besar dulu baru memulai untuk bisa menjadi besar itu yang harus kita ubah," kata Lukman.
Bupati meminta waktu bertukar informasi dengan para pemangku kepentingan dari Kabupaten Wajo terkait pengembangan rumput laut di Kabupaten Majene ke depannya.
"Kami akan bertukar informasi dengan pihak-pihak terkait dari Kabupaten Wajo agar mendapatkan gambaran tentang pengembangan rumput laut sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Majene," ujar Lukman.
Wakil Bupati Wajo H Amran mengatakan, Kabupaten Wajo dan Majene memiliki kesamaan kondisi geografis, yakni berada pada dataran rendah dan tinggi, terutama garis pantai yang panjang.
Ia menilai, ada potensi kelautan yang bisa dimaksimalkan bersama, seperti budidaya rumput laut.
Kabupaten Wajo lanjut Wakil Bupati Amran, menjadi penghasil kedua rumput laut di Sulawesi Selatan, setelah Kota Palopo.
"Ada 80 kelompok kerja di bidang tersebut, yang melibatkan 1.200 orang dan memproduksi 400 ton pertahun. Kita bisa berkolaborasi di sektor rumput laut dan semoga hubungan baik ini tidak akan putus dan menjalin kerja sama, khususnya di bidang pembangunan dan inovasi," terang Amran.
Sementara, Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan, pihaknya akan memanfaatkan kunjungan ke Majene tersebut untuk mendapatkan informasi tentang budidaya mangrove.
"Pasalnya ke depan ada wilayah di Wajo yang akan diusulkan menjadi desa wisata mangrove. Banyak pelajaran dari hasil kunjungan ini, khususnya mengembangkan berbagai potensi yang akan memberi manfaat kedua daerah yang perlu kita jalin dan tindak lanjuti," jelas Amran Mahmud.
Rombongan dari Pemkab Wajo tersebut sebanyak 80 orang, diantaranya Kepala Balitbangda, Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Kadis Perhubungan, Kadis Kominfo, para kabang TNI dan Polri serta pengurus Pelti Wajo.
Hal itu terungkap saat Bupati Majene Lukman melakukan pertemuan dengan rombongan Pemerintah Kabupaten Wajo yang dipimpin langsung Bupati Wajo Amran Mahmud bersama Wakil Bupati Wajo H Amran, di rumah jabatan Bupati Majene, Minggu.
Bupati Majene Lukman menyampaikan, Kabupaten Wajo yang memiliki panjang 103 kilometer mampu memanfaatkan pantainya dengan pengembangan rumput laut, sedangkan pantai di Majene yang memiliki panjang 125 kilometer belum dimanfaatkan.
"Kenapa Majene tidak bisa, saya minta Balitbang mengkaji persoalan tersebut kemudian diusulkan ke Bappeda. Kita harus memulai lebih dahulu, jangan menunggu besar dulu baru memulai untuk bisa menjadi besar itu yang harus kita ubah," kata Lukman.
Bupati meminta waktu bertukar informasi dengan para pemangku kepentingan dari Kabupaten Wajo terkait pengembangan rumput laut di Kabupaten Majene ke depannya.
"Kami akan bertukar informasi dengan pihak-pihak terkait dari Kabupaten Wajo agar mendapatkan gambaran tentang pengembangan rumput laut sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Majene," ujar Lukman.
Wakil Bupati Wajo H Amran mengatakan, Kabupaten Wajo dan Majene memiliki kesamaan kondisi geografis, yakni berada pada dataran rendah dan tinggi, terutama garis pantai yang panjang.
Ia menilai, ada potensi kelautan yang bisa dimaksimalkan bersama, seperti budidaya rumput laut.
Kabupaten Wajo lanjut Wakil Bupati Amran, menjadi penghasil kedua rumput laut di Sulawesi Selatan, setelah Kota Palopo.
"Ada 80 kelompok kerja di bidang tersebut, yang melibatkan 1.200 orang dan memproduksi 400 ton pertahun. Kita bisa berkolaborasi di sektor rumput laut dan semoga hubungan baik ini tidak akan putus dan menjalin kerja sama, khususnya di bidang pembangunan dan inovasi," terang Amran.
Sementara, Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan, pihaknya akan memanfaatkan kunjungan ke Majene tersebut untuk mendapatkan informasi tentang budidaya mangrove.
"Pasalnya ke depan ada wilayah di Wajo yang akan diusulkan menjadi desa wisata mangrove. Banyak pelajaran dari hasil kunjungan ini, khususnya mengembangkan berbagai potensi yang akan memberi manfaat kedua daerah yang perlu kita jalin dan tindak lanjuti," jelas Amran Mahmud.
Rombongan dari Pemkab Wajo tersebut sebanyak 80 orang, diantaranya Kepala Balitbangda, Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Kadis Perhubungan, Kadis Kominfo, para kabang TNI dan Polri serta pengurus Pelti Wajo.