Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, berkomitmen melakukan percepatan penurunan angka stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Ketua Tim Gugus Tugas 1.000 HPK Penurunan Stunting Kabupaten Majene Andi Adlina Basharoe, Kamis, menyampaikan salah satu upaya yang dilakukan dalam mempercepat penurunan kekurangan gizi di daerah itu, yakni melalui pelaksanaan rembuk aksi percepatan penurunan stunting.
"Sebagai salah satu tahapan pelaksanaan aksi konvergensi penanganan stunting, hari ini kami menggelar rembuk aksi percepatan penurunan stunting," ujar Andi Adlina Basharoe.
Rembuk aksi percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Gedung LPMP Majene itu, dibuka langsung Bupati Majene Andi Achmad Syukri.
Ia menyampaikan bahwa ada delapan implementasi aksi integrasi penurunan stunting di tahun 2021.
"Tahap ini telah memasuki fase ketiga atau aksi ketiga. Sebelumnya telah dirampungkan aksi pertama, yaitu analisis situasi dan aksi kedua rencana aksi program kegiatan," ujar Andi Adlina Basharoe yang juga menjabat sebagai Kepala Bapeda Majene.
Program Impelementasi delapan aksi integrasi lanjut dia, merupakan langkah penting guna memastikan terlaksananya rencana kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan berbagai lembaga.
"Kita akan melakukan sinkronisasi, sinergitas hasil analisisis kemudian menjadi rancangan kegiatan masing-masing OPD," ucapnya.
Ia juga berharap hasil yang dicapai akan menghasilkan komitmen penurunan stunting serta realisasi rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi dengan penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD rencana kerja di tahun berikutnya.
"Dari hasil analisis yang dilakukan, sepanjang 2019 hingga 2020 terjadi penurunan presentasi stunting sebesar 5,9 persen," ungkap Andi Adlina Basharoe.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri menyatakan, penurunan angka stunting tersebut masih belum signifikan.
Bupati berharap seluruh pihak yang ikut terlibat berupaya dan bekerja keras mengatasi persoalan tersebut.
"Jika tidak, maka akan mempengaruhi kinerja pembangunan yang menyangkut kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi daerah di masa yang akan datang," kata Andi Achmad Syukri.
Bupati mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Mengingat isu stunting menjadi prioritas utama pemerintah daerah untuk diselesaikan dalam mewujudkan Indonesia Maju melalui penguatan SDM yang unggul," ujar Andi Achmad Syukri.
Rembuk aksi percepatan penurunan stunting tersebut menghadirkan dua narasumber dari, yakni Dirjen Bina Bangda Kemendagri Prof dr Abdul Razak Thaha M Kes dan R Budiono Sihombing.
Kegiatan itu dihadiri para Kepala Bagian Sekretariat Kabupaten Majene, camat dan dan lurah yang menjadi lokasi khusus stunting.
Berita Terkait
Gubernur Sulsel berharap gugus tugas HAM bisa terbentuk di seluruh daerah
Selasa, 26 Maret 2024 20:18 Wib
Kemenkumham Sulbar bentuk gugus tugas bisnis dan HAM
Rabu, 17 Januari 2024 0:52 Wib
Dewan Pers membentuk tim gugus tugas kawal Pemilu 2024
Sabtu, 7 Oktober 2023 1:46 Wib
Tiga lembaga siap bentuk Tim Gugus Tugas pantau Pemilu 2024 di daerah
Senin, 11 September 2023 23:57 Wib
Presiden Jokowi menunjuk Mahfud MD dan Muhadjir Effendy pimpin Gugus Tugas TPPO
Jumat, 11 Agustus 2023 15:39 Wib
KPPPA: Mayoritas korban perdagangan orang adalah perempuan dan anak
Jumat, 10 Februari 2023 7:45 Wib
PSSI : Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia hasilkan regulasi khusus
Rabu, 19 Oktober 2022 5:32 Wib
Pakar : Pendekatan gugus penting untuk kepulauan Sulsel di era pandemi
Senin, 11 April 2022 16:38 Wib