Bawaslu Sulsel dorong Pramuka ikut mencegah praktik politik uang
Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar sosialisasi Kemah Pengawasan Pemilu agar mendorong organisasi Pramuka ikut melakukan pencegahan praktik politik uang pada pemilihan umum dan pilkada serentak 2024.
"Kenapa Bawaslu membuat kegiatan dengan kemah pengawasan pemilu ini, karena kedaulatan adalah kekuasaan. Dan kekuasaan negeri ini ada di tangan rakyat dalam pemilu," papar Ketua Bawaslu Sulsel, HL Arumahi di Kabupaten Sidrap, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa konstitusi sudah menegaskan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi, dimana setiap lima tahun digelar pemilu. Semua warga negara dapat menyalurkan hak pilihnya sebagai wujud kedaulatan rakyat, tetapi perlu pengawasan partisipatif, salah satunya praktik politik uang.
"Misalnya politik uang atau jual beli suara. Jika kita bisa hindari itu bangsa ini akan lebih baik. Kasus korupsi jika ditarik lebih jauh sumber asalnya adalah politik uang," beber dia.
Selain itu, kegiatan ini merupakan Inovasi Bawaslu Sulsel dengan menggelar kemah pengawasan pemilu di seluruh kabupaten kota se Sulsel, dengan melibatkan segmen siswa Pramuka. Harapannya, bisa ikut mengawasi pelanggaran utamanya praktik politik uang
Untuk mendorong partisipasi pemilih dalam hal pengawasan, Bawaslu Sulsel akan terus menyasar berbagai kegiatan yang menyentuh pemilih, termasuk pemilih pemula.
Tujuannya, agar pemilih pemula mendapat pengetahuan tentang hak pilih dan hak untuk dipilih. Pihaknya pun tidak akan berhenti melakukan sosialisasi.
"Sogokan dan suap eksekutif dan legislatif bila ditarik benang merahnya akan ditemukan hubungan dengan politik uang di Pilkada," ungkap dia.
Kedepan, Bawaslu Sulsel mencoba menemukan format untuk mendorong partisipasi aktif rakyat dalam melakukan pengawasan dan pencegahan secara mandiri, salah satunya dimulai dengan kemah pengawasan.
"Saya harap Bawaslu Sidrap tidak berhenti memberikan inovasi untuk perbaikan bangsa dan negara, apalagi nantinya ikut melibatkan organisasi Pramuka," tambahnya.
Kemah Pengawasan Pemilu digelar Bawaslu Sidrap tersebut di Kawasan Wisata Puncak Bila, Desa Bila, Kabupaten Sidrap, sejak Rabu-Kamis (14-15/2021), diikuti 50 peserta dari Pramuka Madrasah dan Pesantren se-Kabupaten Sidrap.
"Kenapa Bawaslu membuat kegiatan dengan kemah pengawasan pemilu ini, karena kedaulatan adalah kekuasaan. Dan kekuasaan negeri ini ada di tangan rakyat dalam pemilu," papar Ketua Bawaslu Sulsel, HL Arumahi di Kabupaten Sidrap, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa konstitusi sudah menegaskan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi, dimana setiap lima tahun digelar pemilu. Semua warga negara dapat menyalurkan hak pilihnya sebagai wujud kedaulatan rakyat, tetapi perlu pengawasan partisipatif, salah satunya praktik politik uang.
"Misalnya politik uang atau jual beli suara. Jika kita bisa hindari itu bangsa ini akan lebih baik. Kasus korupsi jika ditarik lebih jauh sumber asalnya adalah politik uang," beber dia.
Selain itu, kegiatan ini merupakan Inovasi Bawaslu Sulsel dengan menggelar kemah pengawasan pemilu di seluruh kabupaten kota se Sulsel, dengan melibatkan segmen siswa Pramuka. Harapannya, bisa ikut mengawasi pelanggaran utamanya praktik politik uang
Untuk mendorong partisipasi pemilih dalam hal pengawasan, Bawaslu Sulsel akan terus menyasar berbagai kegiatan yang menyentuh pemilih, termasuk pemilih pemula.
Tujuannya, agar pemilih pemula mendapat pengetahuan tentang hak pilih dan hak untuk dipilih. Pihaknya pun tidak akan berhenti melakukan sosialisasi.
"Sogokan dan suap eksekutif dan legislatif bila ditarik benang merahnya akan ditemukan hubungan dengan politik uang di Pilkada," ungkap dia.
Kedepan, Bawaslu Sulsel mencoba menemukan format untuk mendorong partisipasi aktif rakyat dalam melakukan pengawasan dan pencegahan secara mandiri, salah satunya dimulai dengan kemah pengawasan.
"Saya harap Bawaslu Sidrap tidak berhenti memberikan inovasi untuk perbaikan bangsa dan negara, apalagi nantinya ikut melibatkan organisasi Pramuka," tambahnya.
Kemah Pengawasan Pemilu digelar Bawaslu Sidrap tersebut di Kawasan Wisata Puncak Bila, Desa Bila, Kabupaten Sidrap, sejak Rabu-Kamis (14-15/2021), diikuti 50 peserta dari Pramuka Madrasah dan Pesantren se-Kabupaten Sidrap.