Roma (ANTARA) - Demi menahan lonjakan baru kasus virus corona, mulai bulan depan masyarakat Italia harus menunjukkan bukti kekebalan agar bisa mengakses berbagai layanan dan kegiatan rekreasi, demikian pemerintah setempat mengumumkan, Kamis.
Green Pass adalah sertifikat digital atau kertas yang menunjukkan seseorang telah menerima setidaknya satu suntikan COVID-19, telah dites negatif, atau baru saja pulih dari COVID-19.
Mulai 6 Agustus, Green Pass akan diperlukan untuk masuk pusat kebugaran, kolam renang, stadion olahraga, museum, spa, kasino, dan bioskop. Makan di restoran dalam ruangan juga membutuhkan izin.
"Green Pass sangat penting jika kita ingin kegiatan bisnis tetap dibuka," kata Perdana Menteri Mario Draghi kepada wartawan.
Namun, usulan untuk memasukkan kereta api, transportasi umum, dan penerbangan domestik dalam sistem perizinan harus ditunda untuk saat ini. Partai Liga sayap kanan memperingatkan penundaan itu akan mematikan pariwisata.
Sebaliknya, kabinet setuju bahwa diskotik harus tetap ditutup, bahkan bagi mereka yang memiliki Green Pass.
Green Pass diperkenalkan di Italia bulan lalu, tetapi sampai sekarang hanya diperlukan untuk perjalanan di Uni Eropa dan untuk mendapatkan akses ke panti jompo atau resepsi pernikahan besar di Italia.
Keputusan pemerintah untuk memperluas cakupannya mengikuti langkah serupa oleh Prancis bulan ini dan menggarisbawahi kekhawatiran yang meningkat terhadap varian Delta yang lebih menular.
Jumlah infeksi COVID-19 yang tercatat di Italia telah berlipat ganda selama seminggu terakhir, mencapai 5.057 pada Kamis.
Ada kekhawatiran kampanye vaksinasi melambat, dengan masih banyaknya orang berusia di bawah 50-an yang belum menerima suntikan vaksin.
Sekitar 48,2 persen orang Italia sudah menerima vaksin secara penuh, sementara 14,1 persen lainnya sedang menunggu suntikan kedua, menurut data terbaru.
Studi menunjukkan bahwa vaksinasi ganda menawarkan perlindungan yang kuat dari varian Delta, sementara dosis awal hanya memberikan perlindungan terbatas.
Beberapa politisi kanan, termasuk anggota parlemen dalam koalisi PM Mario Draghi, telah menolak untuk mendukung program vaksinasi dan mendesak orang-orang di bawah 40 tahun untuk tidak disuntik. Draghi mengecam komentar semacam itu.
"Seruan agar orang tidak divaksinasi adalah seruan agar orang mati. Jika tidak divaksinasi, Anda sakit, Anda mati atau Anda membiarkan orang lain mati," kata Draghi.
Sumber : Reuters
Berita Terkait
Pelindo menerapkan tiket elektronik di Pelabuhan Paotere Makassar
Selasa, 6 Juni 2023 18:12 Wib
Pelindo Reg 4 terapkan E-Pass di Pelra Paotere Makassar hindari pungli
Jumat, 19 Mei 2023 12:12 Wib
Angka Pura Hotel sediakan layanan pendukung WSBK
Minggu, 24 Oktober 2021 19:38 Wib
Italia wajibkan guru miliki "Green Pass" COVID-19
Jumat, 6 Agustus 2021 10:50 Wib
Tim transisi dilibatkan susun KUA-PPAS APBD
Rabu, 11 Juli 2018 19:24 Wib
BPN Sulsel Bayar Pembebasan Lahan "by Pass Mamminasata
Rabu, 23 Desember 2015 21:04 Wib
Pemprov Sulsel Percepat Pembangunan "By Pass" Mamminasata
Selasa, 8 April 2014 18:55 Wib
Pengerjaan By-Pass Mamminasata Fokus pada Pembebasan Lahan
Selasa, 27 Desember 2011 19:16 Wib