Pemkab Sinjai dukung pembentukan Desa Peduli Pemilu
Makassar (ANTARA) - Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) menyatakan komitmen mendukung pelaksanaan program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) tahun 2021 untuk menghadapi Pemilu 2024.
Hal itu diungkapkan Bupati ASA seusai menandatangani naskah kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ketua KPU Sinjai Muhammad Naim tentang Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) tahun 2021 di Kantor KPU Sinjai, Sulawesi Selatan, Jumat (23/7).
Kegiatan yang dikemas dalam Coffee Morning ini dihadiri para Forkopimda, Ketua Bawaslu Sinjai A Rusmin, para anggota KPU Sinjai serta Kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Bupati berharap kerjasama Pemerintah Daerah dengan KPU Sinjai dalam program ini tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat khususnya dalam menghadapi Pemilu.
Dia menambahkan, dengan adanya penandatanganan itu akan menjadi edukasi bagi desa yang dipilih, kemudian nantinya diharapkan dapat menyasar seluruh desa yang ada di Kabupaten Sinjai.
"Kami dari Pemerintah siap untuk bekerjasama dengan KPU dalam program Desa peduli pemilu dan pemilihan. Semoga dua desa ini menjadi pelopor untuk di desa-desa lainnya," harapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sinjai Muhammad Naim mengatakan DP3 adalah program yang diinisiasi oleh KPU Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas partisipasi pemilih pada pemilu.
Menurutnya, tugas penyelenggaraan pemilu atau pemilihan bukan hanya menjadi tanggung penyelenggara tetapi Pemerintah, stakheholder terkait dan seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai langkah awal, program DP3 ini dibentuk di dua desa di Sinjai yakni di desa Mattunrung Tellue Kecamatan Sinjai Tengah dan Desa Samaturue Kecamatan Tellulimpoe sebagai piloct project atau percontohan.
"Kami memilih Desa Mattunrung Tellue karena tingkat partisipasi disana sedikit menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, sedangkan Desa Samaturue dipilih karena sebagian besar aparat desa disana adalah mantan penyelenggara Pemilu. Itu yang menjadi pertimbangan kami sehingga memilih dua desa tersebut," jelasnya.
Adapun di dua desa ini lanjut Naim, sudah dilaksanakan kegiatan Mou dan perekrutan 50 kader di desa yang akan melakukan edukasi dan sosialisasi agar tingkat partisipasi pemilu pada tahun 2024 mendatang meningkat. (*/Inf)
Hal itu diungkapkan Bupati ASA seusai menandatangani naskah kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ketua KPU Sinjai Muhammad Naim tentang Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) tahun 2021 di Kantor KPU Sinjai, Sulawesi Selatan, Jumat (23/7).
Kegiatan yang dikemas dalam Coffee Morning ini dihadiri para Forkopimda, Ketua Bawaslu Sinjai A Rusmin, para anggota KPU Sinjai serta Kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Bupati berharap kerjasama Pemerintah Daerah dengan KPU Sinjai dalam program ini tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat khususnya dalam menghadapi Pemilu.
Dia menambahkan, dengan adanya penandatanganan itu akan menjadi edukasi bagi desa yang dipilih, kemudian nantinya diharapkan dapat menyasar seluruh desa yang ada di Kabupaten Sinjai.
"Kami dari Pemerintah siap untuk bekerjasama dengan KPU dalam program Desa peduli pemilu dan pemilihan. Semoga dua desa ini menjadi pelopor untuk di desa-desa lainnya," harapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sinjai Muhammad Naim mengatakan DP3 adalah program yang diinisiasi oleh KPU Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas partisipasi pemilih pada pemilu.
Menurutnya, tugas penyelenggaraan pemilu atau pemilihan bukan hanya menjadi tanggung penyelenggara tetapi Pemerintah, stakheholder terkait dan seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai langkah awal, program DP3 ini dibentuk di dua desa di Sinjai yakni di desa Mattunrung Tellue Kecamatan Sinjai Tengah dan Desa Samaturue Kecamatan Tellulimpoe sebagai piloct project atau percontohan.
"Kami memilih Desa Mattunrung Tellue karena tingkat partisipasi disana sedikit menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, sedangkan Desa Samaturue dipilih karena sebagian besar aparat desa disana adalah mantan penyelenggara Pemilu. Itu yang menjadi pertimbangan kami sehingga memilih dua desa tersebut," jelasnya.
Adapun di dua desa ini lanjut Naim, sudah dilaksanakan kegiatan Mou dan perekrutan 50 kader di desa yang akan melakukan edukasi dan sosialisasi agar tingkat partisipasi pemilu pada tahun 2024 mendatang meningkat. (*/Inf)