Harga bawang merah dan bawang putih di Makassar bergerak naik
Makassar (ANTARA) - Harga bawang merah dan bawang putih bergerak naik di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, setelah Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
"Kenaikan harga ini dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogram, karena pasokan dari daerah berkurang," kata Hasriah, salah seorang pedagang di Pasar Terong, Makassar, Jumat.
Dia mengatakan meski harga naik yang diperoleh dari distributor, tetap dibeli dalam jumlah yang sedikit dibandingkan harga sebelumnya.
Hal itu dengan pertimbangan, lanjut dia, setelah PPKM diharapkan ada suplai lagi dari daerah luar Sulawesi Selatan seperti dari Bima, NTB atau Maluku.
Sementara itu, Muliadi selaku pedagang lainnya di Pasar Pannampu Makassar, mengatakan harga bawang merah cenderung lebih mahal dibandingkan harga bawang putih, meskipun hanya beda tipis.
"Ini karena musim panen bawang merah dari sentra produksi seperti Enrekang dan Bantaeng sudah lewat, dua atau tiga bulan ke depan baru panen lagi," katanya.
Naiknya harga komoditi bawang merah dan bawang putih itu, diakui Kadis Perindag Sulsel Ashari Fakhsirie.
Menurut dia, kebutuhan konsumsi di Sulsel sebenarnya mencukupi dari produksi lokal, namun jika bukan musim panen maka terpaksa pihak distributor mendatangkan bawang merah dan bawang putih dari provinsi lain.
Hanya saja, lanjut dia, harganya lebih mahal dibandingkan produksi lokal, karena pertimbangan biaya transportasi untuk mendatangkan komoditi itu ke Kota Makassar.
"Kenaikan harga ini dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogram, karena pasokan dari daerah berkurang," kata Hasriah, salah seorang pedagang di Pasar Terong, Makassar, Jumat.
Dia mengatakan meski harga naik yang diperoleh dari distributor, tetap dibeli dalam jumlah yang sedikit dibandingkan harga sebelumnya.
Hal itu dengan pertimbangan, lanjut dia, setelah PPKM diharapkan ada suplai lagi dari daerah luar Sulawesi Selatan seperti dari Bima, NTB atau Maluku.
Sementara itu, Muliadi selaku pedagang lainnya di Pasar Pannampu Makassar, mengatakan harga bawang merah cenderung lebih mahal dibandingkan harga bawang putih, meskipun hanya beda tipis.
"Ini karena musim panen bawang merah dari sentra produksi seperti Enrekang dan Bantaeng sudah lewat, dua atau tiga bulan ke depan baru panen lagi," katanya.
Naiknya harga komoditi bawang merah dan bawang putih itu, diakui Kadis Perindag Sulsel Ashari Fakhsirie.
Menurut dia, kebutuhan konsumsi di Sulsel sebenarnya mencukupi dari produksi lokal, namun jika bukan musim panen maka terpaksa pihak distributor mendatangkan bawang merah dan bawang putih dari provinsi lain.
Hanya saja, lanjut dia, harganya lebih mahal dibandingkan produksi lokal, karena pertimbangan biaya transportasi untuk mendatangkan komoditi itu ke Kota Makassar.