Mamuju (ANTARA News) - Lebih kurang 500 jiwa penduduk yang mendiami Pulau Ambo, sekitar 30 mil laut dari daratan Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat mengkhawatirkan ancaman abrasi pantai yang melanda pemukiman mereka.
Kepala Desa Balak-Balakang Kecamatan Balak-Balakang Kabupaten Mamuju Bahtiar, di Mamuju, Sabtu mengatakan, sekitar 500 jiwa penduduknya yang bermukim di Pulau Ambo salah satu gugusan pulau di Desa Balak-Balakang Kecamatan Balak-Balakang yang merupakan wilayah kecamatan yang berbentuk kepulauan.
Ia mengatakan, wilayah Pulau Ambo yang merupakan salah satu pulau dari 13 gugusan pulau di Kecamatan Balak-Balakang, telah dilanda abrasi pantai yang cukup parah sejak awal tahun 2011 ini.
"Masyarakat Pulau Ambo khawatir karena abrasi terus merengsek masuk kedarat, kini telah mencapai 10 meter, bahkan pada bulan Januari 2011 yakni di saat terjadinya cuaca ekstrem di perairan Sulawesi, abrasi itu telah menghancurkan sekitar 10 buah pemukiman penduduk yang berada di pesisir pantai pulau," katanya.
Menurut dia, sejumlah warga semakin khawatir karena banyak pemukiman penduduk yang kembali terancam dengan abrasi itu karena air laut selain berada di bawah tangga rumah mereka, juga sebagian sudah berada dibelakang rumahnya.
"Yang ditakutkan warga ketika air laut berupa gelombang pasang datang maka akan dengan mudah menghancurkan pemukiman penduduk, sehingga masyarakat di pesisir pantai Pulau Ambo semakin menjadi khawatir," katanya.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat sedang berencana membangun turap penahan ombak untuk melindungi perumahan masyarakat dari abrasi pantai yang melanda itu, yakni dengan mengalihfungsikan sebuah dermaga yang terbuat dari kayu uling di daerah itu untuk membangun turap penahan ombak.
"Masyarakat akan merobohkan dermaga yang kayunya terbuat dari kayu uling di pulau Ambo untuk membangun turap penahan ombak agar dapat melindungi pemukiman masyarakat, meski pemerintah melarang dermaga yang juga sudah mulai rusak di Pulau Ambo itu untuk dialihkan menjadi turap, masyarakat tidak akan peduli," katanya.
Karena, kata dia, masyarakat sudah tidak punya pilihan lain kecuali memanfaatkan dermaga tersebut untuk merubahnya menjadi turap jika tidak seperti itu maka masyarakat benar-benar akan dihantam abrasi apalagi pemerintah di Mamuju belum memberikan kepedulian.
"Pemerintah di Kabupaten Mamuju belum membangunkan turap penahan ombak di pulau Ambo jadi untuk mencegah masyarakat akan tergusur dari pulau itu akibat abrasi maka dermaga tersebut harus dibuat jadi turap," katanya. (T.KR-MFH/A035)
Berita Terkait
Pemkab Bulukumba catat 50 ribu pengujung ke objek wisata Pantai Bira
Kamis, 18 April 2024 6:22 Wib
Wisata pantai menjadi pilihan utama di Makassar saat libur
Jumat, 12 April 2024 19:06 Wib
Ketua PP Muhammadiyah dijadwalkan jadi khatib shalat Id di Pantai Losari Makassar
Jumat, 5 April 2024 17:58 Wib
BMKG Wilayah IV Makassar: Waspadai cuaca ekstrem hingga 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024 3:42 Wib
Ngabuburit di kawasan Lego-Lego Makassar
Jumat, 15 Maret 2024 12:47 Wib
Pantai Bira Bulukumba ramai dikunjungi akhir pekan jelang Ramadan
Sabtu, 9 Maret 2024 19:07 Wib
DLH Sulbar libatkan pencinta lingkungan bersihkan sampah di pantai wisata
Sabtu, 24 Februari 2024 0:27 Wib
DLHK Polewali Mandar menggelar aksi bersih sampah di pesisir pantai
Rabu, 21 Februari 2024 20:34 Wib