Kolaborasi institusi keuangan mendorong masyarakat jadi investor
Makassar (ANTARA) - Kolaborasi institusi keuangan yakni Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan menghadirkan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) untuk mendorong masyarakat menjadi investor.
"Kegiatan Like IT ini bertujuan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjadi investor di negara sendiri," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjito pada kegiatan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan yang dilakukan secara virtual diikuti seluruh Kantor Perwakilan BI di Indonesia, Selasa.
Dia mengatakan dalam kondisi pandemi COVID-19 ini semua sektor terus berusaha bangkit dan mencari strategi untuk dapat bertahan dan melanjutkan usaha.
Karena itu, ia mengimbau pada investor retail untuk bersama-sama membangun negeri ini agar dapat bangkit kembali di masa pandemi COVID-19.
Termasuk membantu kelancaran sirkulasi keuangan melalui penyaluran kredit, tabungan pihak ketiga maupun berinvestasi di pasar modal maupun melalui obligasi negara, sehingga roda perekonomian dapat berjalan.
Hanya saja dalam berinvestasi, imbuh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, dalam berinvestasi harus senantiasa berhati-hati, agar tidak terjebak dalam investasi bodong.
Karena itu, lanjut dia, literasi melalui edukasi keuangan dinilai sangat penting agar masyarakat tidak gampang dipengaruhi iming-iming oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Jadi, silakan berinvestasi pada lembaga resmi atau memiliki izin resmi dari lembaga keuangan negara dan dijamin LPS," katanya.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulayani yang membahas tentang kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan kinerja manufaktur.
Sedang Ketua Dewan Komisioner LPS Purba Yudhi Sadewa membahas engeliminasi kondisi risiko investasi dan pentingnya literasi keuangan.
Selain itu, tiga pemateri talk show virtual yakni Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman, Financial Consultant & Investor Andhika Diskartes dan Co-Founder Natuno & MIT Students Sabrina Anggraini juga tampil berbagi informasi dan pengalaman pada peserta webinar dan literasi keuangan.
"Kegiatan Like IT ini bertujuan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjadi investor di negara sendiri," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjito pada kegiatan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan yang dilakukan secara virtual diikuti seluruh Kantor Perwakilan BI di Indonesia, Selasa.
Dia mengatakan dalam kondisi pandemi COVID-19 ini semua sektor terus berusaha bangkit dan mencari strategi untuk dapat bertahan dan melanjutkan usaha.
Karena itu, ia mengimbau pada investor retail untuk bersama-sama membangun negeri ini agar dapat bangkit kembali di masa pandemi COVID-19.
Termasuk membantu kelancaran sirkulasi keuangan melalui penyaluran kredit, tabungan pihak ketiga maupun berinvestasi di pasar modal maupun melalui obligasi negara, sehingga roda perekonomian dapat berjalan.
Hanya saja dalam berinvestasi, imbuh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, dalam berinvestasi harus senantiasa berhati-hati, agar tidak terjebak dalam investasi bodong.
Karena itu, lanjut dia, literasi melalui edukasi keuangan dinilai sangat penting agar masyarakat tidak gampang dipengaruhi iming-iming oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Jadi, silakan berinvestasi pada lembaga resmi atau memiliki izin resmi dari lembaga keuangan negara dan dijamin LPS," katanya.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulayani yang membahas tentang kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan kinerja manufaktur.
Sedang Ketua Dewan Komisioner LPS Purba Yudhi Sadewa membahas engeliminasi kondisi risiko investasi dan pentingnya literasi keuangan.
Selain itu, tiga pemateri talk show virtual yakni Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman, Financial Consultant & Investor Andhika Diskartes dan Co-Founder Natuno & MIT Students Sabrina Anggraini juga tampil berbagi informasi dan pengalaman pada peserta webinar dan literasi keuangan.