Seoul (ANTARA) - Korea Utara mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat mempertaruhkan "krisis keamanan besar" dengan memilih meningkatkan ketegangan, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu mengutip seorang pejabat tinggi Partai Buruh.
Kim Yong Chol, seorang jenderal dan politisi yang memainkan peran utama selama pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mantan Presiden AS Donald Trump, mengkritik Korea Selatan dan Amerika Serikat karena menanggapi niat baik Pyongyang dengan "tindakan bermusuhan".
Pernyataan itu muncul sehari setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, memperingatkan Seoul dan Washington mengenai latihan militer gabungan tahunan yang akan dimulai minggu ini.
Korea Utara tidak menjawab panggilan rutin di sambungan langsung telepon antar-Korea pada Selasa (10/8), kata Korea Selatan.
Pada Rabu, Kim Yong Chol mengecam Korea Selatan karena melanjutkan latihan dengan Amerika Serikat, dan mengatakan Korea Utara akan "memperjelas biaya yang harus mereka bayar" untuk memilih aliansi mereka dengan Washington daripada perdamaian antara Korea.
"Kami akan menyadarkan mereka betapa berbahayanya pilihan yang mereka buat dan seberapa dekat mereka dengan krisis keamanan besar dengan membuat pilihan yang salah," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Google pecat 28 karyawan terlibat aksi protes hubungan perusahaan dengan Israel
Kamis, 18 April 2024 19:42 Wib
Menlu Wang Yi: Kerja sama RI-China wujudkan cita-cita kedua negara
Kamis, 18 April 2024 15:38 Wib
Analis ekonomi: Konflik Iran-Israel berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi RI
Kamis, 18 April 2024 13:31 Wib
Menlu China Wang Yi menemui Presiden Jokowi di istana Kepresidenan Jakarta
Kamis, 18 April 2024 10:33 Wib
Kanselir Jerman serukan Israel tidak lakukan serangan balasan ke Iran
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
13.500 orang dievakuasi akibat banjir Kurgan Rusia
Kamis, 18 April 2024 6:26 Wib
Pegawai Google lalukan aksi protes hubungan perusahaannya dengan Israel
Rabu, 17 April 2024 16:20 Wib
Dewan Keamanan PBB akan 'vote' soal keanggotaan penuh Palestina Kamis ini
Rabu, 17 April 2024 15:53 Wib