Tashkent (ANTARA) - Uzbekistan telah menahan 84 tentara Afghanistan yang melintasi perbatasan pada Sabtu, menurut keterangan pemerintah.
Pemerintah Uzbekistan mengatakan bahwa sekelompok tentara lain telah berkumpul di dekat pos pemeriksaan perbatasan di sebelah wilayah Afghanistan.
Prajurit Afghanistan melintasi perbatasan ke Uzbekistan dan Tajikistan bulan lalu ketika mereka mundur dari serangan gerilyawan Taliban, yang berhasil merebut sejumlah wilayah penting dalam beberapa hari terakhir kecuali ibu kota Kabul.
Pada Minggu, Taliban merebut Jalalabad, kota penting di wilayah Afghanistan timur, tanpa perlawanan.
Kementerian luar negeri Uzbekistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 84 tentara Afghanistan tidak berusaha melawan ketika ditangkap penjaga perbatasan Uzbekistan, namun mencari bantuan medis.
Pemerintah Uzbekistan juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada sekelompok tentara Afghanistan yang telah berkumpul di sisi jembatan Termez-Khairaton Afghanistan.
Jembatan itu menjadi penghubung kedua negara yang dapat dilintasi oleh mobil dan kereta api.
Uzbekistan sedang dalam pembicaraan dengan Kabul untuk memulangkan pasukan Afghanistan dan menyelesaikan situasi di jembatan Termez-Khairaton, kata pemerintah.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
PBB: HAM di Afghanistan dalam kondisi "kolaps"
Rabu, 13 September 2023 13:38 Wib
PBB mendesak Taliban hapus dekret penutupan salon kecantikan
Kamis, 6 Juli 2023 10:51 Wib
PBB: Tidak mungkin komunitas internasional mengakui Taliban selama hak perempuan masih dibatasi
Kamis, 22 Juni 2023 19:43 Wib
PBB menilai penghapusan pendidikan untuk perempuan di Afghanistan diskriminatif
Rabu, 22 Maret 2023 6:05 Wib
Pejabat Taliban di Afganistan menjadi target bom bunuh diri, Gubernur Balkh tewas
Jumat, 10 Maret 2023 14:36 Wib
Wakil Sekjen PBB soroti pelanggaran hak perempuan saat bertemu Taliban
Sabtu, 21 Januari 2023 16:38 Wib
Delegasi PBB mengunjungi Afghanistan bahas pelindungan hak-hak perempuan
Kamis, 19 Januari 2023 13:44 Wib
DK PBB desak Taliban untuk batalkan larangan terhadap hak perempuan Afganistan
Rabu, 28 Desember 2022 19:59 Wib