DPD-RI minta pengusaha ritel di Sulbar turut pasarkan komoditi petani
Mamuju (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI) asal Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Ajbar Abdul Kadir meminta agar pengusaha ritel di daerah ini turut memasarkan hasil budi daya petani.
"Pemprov juga diminta membuat kewenangan yang bertujuan agar pengusaha ritel dapat menyiapkan pasar hasil usaha pertanian," kata, Ajbar Abdul Kadir di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, mendukung permintaan petani agar pemerintah daerah dapat mendengarkan aspirasi pengusaha pertanian agar tidak lagi kesulitan memasarkan hasil komoditinya.
"Pengusaha pertanian butuh pasar dan harus ada perlindungan dalam bentuk kebijakan sehingga hasil usaha komoditi petani dapat dibeli pengusaha ritel dan supermarket sehingga nilai jual hasil petani dapat meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Menurut dia, kalau tidak disediakan pasar maka hasil usaha pertanian petani akan jatuh ke tengkulak dan tentu dapat merugikan petani karena hasil usaha pertaniannya
Ia juga meminta agar data base lahan pertanian di Sulbar harus segera dibuat pemerintah agar bantuan pertanian dapat tepat sasaran berlansung efektif dan efisien.
"Kalau data base pertanian menyangkut kepemilikan lahan potensi pertanian yang bisa dikembangkan disetiap disetiap wilayah secara mendetail dimiliki pemerintah maka akan mudah dilakukan pemerintah sehingga data base pertanian Sulbar harus segera dibuat," katanya.
Sementara itu pengusaha pertanian di Sulbar, Haji Mustamin, mengatakan, salah satu kendala pengusaha pertanian di Sulbar adalah memasarkan hasil pertaniannya agar memiliki nilai jual tinggi.
"Kalau hasil usaha pertanian dapat dibeli langsung pengusaha ritel di Sulbar maka petani Sulbar akan sejahtera dan tentu kami berharap bantuan pemerintah," katanya.
Ia juga meminta, agar pemerintah memberikan pelatihan kepada penghasil komoditi pertanian mengenai cara membuat kemasan dan promosi serta peningkatan kualitas hasil produksi komoditi pertanian.
"Pemerintah juga perlu memberikan pelatihan membuat kemasan dan promosi serta peningkatan kualitas hasil produksi komoditi pertanian, karena jika itu dilakukan maka akan ada permintaan ekspor komoditi di Sulbar dari negara lain, karena kualitas komoditi yang bagus," katanya.
"Pemprov juga diminta membuat kewenangan yang bertujuan agar pengusaha ritel dapat menyiapkan pasar hasil usaha pertanian," kata, Ajbar Abdul Kadir di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, mendukung permintaan petani agar pemerintah daerah dapat mendengarkan aspirasi pengusaha pertanian agar tidak lagi kesulitan memasarkan hasil komoditinya.
"Pengusaha pertanian butuh pasar dan harus ada perlindungan dalam bentuk kebijakan sehingga hasil usaha komoditi petani dapat dibeli pengusaha ritel dan supermarket sehingga nilai jual hasil petani dapat meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Menurut dia, kalau tidak disediakan pasar maka hasil usaha pertanian petani akan jatuh ke tengkulak dan tentu dapat merugikan petani karena hasil usaha pertaniannya
Ia juga meminta agar data base lahan pertanian di Sulbar harus segera dibuat pemerintah agar bantuan pertanian dapat tepat sasaran berlansung efektif dan efisien.
"Kalau data base pertanian menyangkut kepemilikan lahan potensi pertanian yang bisa dikembangkan disetiap disetiap wilayah secara mendetail dimiliki pemerintah maka akan mudah dilakukan pemerintah sehingga data base pertanian Sulbar harus segera dibuat," katanya.
Sementara itu pengusaha pertanian di Sulbar, Haji Mustamin, mengatakan, salah satu kendala pengusaha pertanian di Sulbar adalah memasarkan hasil pertaniannya agar memiliki nilai jual tinggi.
"Kalau hasil usaha pertanian dapat dibeli langsung pengusaha ritel di Sulbar maka petani Sulbar akan sejahtera dan tentu kami berharap bantuan pemerintah," katanya.
Ia juga meminta, agar pemerintah memberikan pelatihan kepada penghasil komoditi pertanian mengenai cara membuat kemasan dan promosi serta peningkatan kualitas hasil produksi komoditi pertanian.
"Pemerintah juga perlu memberikan pelatihan membuat kemasan dan promosi serta peningkatan kualitas hasil produksi komoditi pertanian, karena jika itu dilakukan maka akan ada permintaan ekspor komoditi di Sulbar dari negara lain, karena kualitas komoditi yang bagus," katanya.