Jakarta (ANTARA) - Direktur Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Keuangan Encep Sudarwan menyatakan pihaknya sedang menyiapkan langkah-langkah strategis terkait perluasan objek asuransi barang milik negara (BMN).
“Kita akan menambah barang yang diasuransikan. Prinsipnya adalah pendidikan dan kesehatan. Tahun ini sementara untuk tiga objek saja, belum semua karena ada refocusing anggaran,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Encep mengatakan untuk saat ini fokus objek BMN yang diasuransikan oleh kementerian/lembaga (K/L) ada tiga yaitu bangunan atau gedung kantor pemerintahan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan.
Sementara untuk tahun depan, pemerintah berencana memperluas objek BMN yang harus diasuransikan seperti infrastruktur, peralatan, dan mesin.
“Jadi tahun 2021 ini kita fokus pada tiga yaitu bangunan kantor, faskes dan pendidikan. Tahun depan baru yang lain dan aset vital lain di setiap K/L,” ujarnya.
Ia menyebutkan telah ada 51 K/L yang mengasuransikan 4.334 nomor urut pendaftaran (NUP) atau aset BMN dari total 84 K/L per 31 Agustus 2021 dengan dengan premi sebesar Rp49,13 miliar dan nilai pertanggungan Rp32,41 triliun.
Berdasarkan KMK 118/KMK.6/2020 objek implementasi pengasuransian BMN secara keseluruhan meliputi 58.038 unit bangunan kantor dengan nilai Rp128,4 triliun, 5.549 unit bangunan kesehatan senilai Rp17,6 triliun dan 38.193 unit bangunan pendidikan senilai Rp41,6 triliun.
Adapun terhadap penyelenggaraan asuransi BMN dengan terbitnya Perpres 75/2021 tentang Dana Bersama Penanggulangan Bencana terjadi perubahan proses bisnis yakni proses penganggaran, pengadaan, dan klaim akan dilaksanakan oleh Unit Pengelola Dana.
Untuk tahap perencanaan dan penetapan asuransi BMN tetap dilakukan oleh K/L dengan alur sebelumnya seluruh proses bisnis pengasuransian BMN ini dilakukan oleh K/L.
Encep mengatakan skema baru ini akan berdampak terhadap industri asuransi yakni mempermudah proses bisnis yang semula melayani 81 K/L menjadi hanya satu konsumen baik dari proses pengadaan maupun klaim.
Ia pun mengingatkan agar industri asuransi juga perlu melakukan peningkatan kapasitas mengingat karena nantinya K/L akan mengasuransikan seluruh BMN-nya yang memenuhi persyaratan.
Berita Terkait
Petugas Bea Cukai musnahkan ribuan boks roti "after you milk bun"
Minggu, 10 Maret 2024 13:43 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar minta OPD prioritaskan pelayanan dasar
Minggu, 10 Maret 2024 10:04 Wib
Polda Sulbar menangkap tiga pelaku penyalahgunaan narkoba
Kamis, 7 Maret 2024 17:02 Wib
Bea Cukai Makassar sosialisasikan aturan barang bawaan penumpang
Kamis, 7 Maret 2024 0:40 Wib
Disperindagkop awasi barang berlabel SNI di empat kabupaten di Sulawesi Barat
Senin, 26 Februari 2024 17:22 Wib
DPRD Sulbar bahas RUP 2024 tentang pengadaan barang dan jasa
Senin, 19 Februari 2024 9:27 Wib
Polrestabes Makassar bekuk dua pelaku begal usai rampas tas isi berlian
Senin, 22 Januari 2024 16:12 Wib
Pengadaan barang/jasa untuk pembangunan berkelanjutan di IKN
Senin, 22 Januari 2024 12:02 Wib