Majene, Sulbar (ANTARA News) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menilai Pemkab Majene belum memperhatikan nasib 40 persen warganya yang berada di sepanjang wilayah pesisir pantai.
Dewan Pimpinan Cabang HNSI Majene, Mukhtar di Majene, Rabu, mengatakan, perhatian Pemkab Majene terharap sebagian besar warga yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan sangat minim dan tidak sesuai dengan harapan nelayan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
"Dari 40 persen penduduk pesisir, 45.000 jiwa di antaranya masih berada di bawah garis kemiskinan serta memiliki kemampuan ekonomi yang sangat memprihatinkan sebab tidak ada keseriusan Pemkab Mejene untuk memberi dukungan berupa bantuan," jelasnya.
Jumlah penduduk kabupaten Mejene hingga pertengahan 2011 telah mencapai sekitar 155.000 jiwa dan 40 persen atau sebanyak 62.000 penduduknya bermata pencaharian yang bersumber dari laut, baik sebagai nelayan, pedagang ikan, maupun petani rumput laut.
Dari jumlah tersebut, Mukhtar mengatakan, sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan masih memiliki alat tangkap yang sangat tradisional serta hanya sekitar dua persen nelayan dari jumlah keseluruhan yang telah memiliki alat tangkap yang memadai.
"jumlah nelayan yang kami catat dalam data sekitar 12.000 jiwa dan hampir seluruhnya masih memiliki kapal dengan daya muat sebesar tiga gross ton dan hanya sekitar 20 nelayan yang memiliki kapasitas alat tangkap sebesar tujuh gross ton," paparnya.
Berbeda dengan kabupaten lain, dia mengaku pemerintahnya memiliki keseriusan untuk melakukan pembinaan serta memberi bantuan secara optimal sehingga nelayan mampu memiliki alat tangkap yang moderen dan secara otomatis meningkatkan produktivitas nelayan.
Pemkab Mejene juga dianggap tidak pernah mengetahui kebutuhan yang diharapkan nelayan sehingga bantuan yang tersalurkan tidak pernah tepat sasaran.
"Seandainya pemerintah kabupaten serius mengelola nelayan pastinya ada perubahan yang cukup signifikan sebab terdapat juga bantuan dari Pemprov Sulbar maupun dari pusat, namun hal itu tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan keinginan warga dan nelayan," ujarnya.
Ia mengharapkan, sebaiknya seluruh warga nelayan diajak untuk membicarakan seluruh kebutuhan dan difasilitasi melalui bantuan, namun harapan tersebut sulit untuk tercapai karena telah lama proses ini terjadi di Majene.
(T.PSO-284/F003)
Berita Terkait
Polres Majene mengimbau pengunjung objek wisata utamakan keselamatan
Minggu, 14 April 2024 15:53 Wib
Polres Majene Sulbar patroli SPBU antisipasi kelangkaan BBM
Sabtu, 13 April 2024 20:11 Wib
Polres Majene antisipasi kelangkaan BBM jelang lebaran 1445 H
Senin, 8 April 2024 13:34 Wib
Polres Majene ajak tokoh agama pelihara stabilitas kamtibmas
Sabtu, 30 Maret 2024 2:37 Wib
Polres Majene Sulbar bangun tujuh pos pengamanan operasi ketupat
Jumat, 29 Maret 2024 22:24 Wib
Polres Majene intensifkan patroli malam untuk mencegah kejahatan
Minggu, 24 Maret 2024 1:43 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar tekankan pentingnya nilai adat dan budaya
Minggu, 3 Maret 2024 10:45 Wib
Imigrasi Polewali Mandar sosialisasikan paspor elektronik
Sabtu, 2 Maret 2024 22:08 Wib