Kapolres Enrekang sidak pembelajaran tatap muka di sekolah
Makassar (ANTARA) - Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya Ghalib melakukan inspeksi mendadak (sudak) ke sejumlah sekolah yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
"Setelah level PPKM sudah turun ke level dua dan para siswa juga sudah divaksin, beberapa sekolah memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka, itupun setelah ada izin dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan," ujar AKBP Andi Sinjaya Ghalib melalui keterangannya, Kamis.
Ia mengatakan inspeksi mendadak yang dilakukannya di sekolah-sekolah lebih kepada upaya untuk mengedukasi para siswa dalam hal menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Beberapa sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas (SMA) jadi sasarannya diantaranya, SDN 1 Enrekang, SMPN 1 Enrekang dan SMA 2 Enrekang.
Kapolres Enrekang memastikan bahwa seluruh guru dan pegawai di sekolah-sekolah telah melaksanakan vaksin baik vaksinasi tahap I dan II. Begitu juga dengan siswanya yang sudah cukup umur diantara 12 tahun hingga 18 tahun telah mengikuti vaksinasi.
"Edukasi protokol kesehatan bukan hanya pada taraf pemahaman apa itu prokes namun mengapa prokes wajib dan penting diterapkan dan dipatuhi agar timbul kesadaran dari pribadi masing-masing menjadi kesadaran kolektif," katanya.
Di setiap sekolah, AKBP Andi Sinjaya dan rombongan berkeliling untuk mengecek keberadaan alat penunjang prokes seperti tempat cuci tangan dan alat pengecek suhu badan.
Mereka juga menilik tiap kelas untuk memastikan bahwa para siswa dan guru memakai masker dan menerapkan jaga jarak saat pembelajaran digelar.
Kapolres enrekang mengatakan agar pihak sekolah tidak bosan-bosannya melakukan screening baik kepada pengajar maupun pelajar sebagai deteksi dini pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Kami pastikan bahwa dalam pelaksanaannya, pertemuan tatap muka di Enrekang benar-benar dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme yang ada di Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) Nomor 29 Tahun 2021," terang putra bungsu mantan Jaksa Agung Letjen TNI Purn Andi Ghalib tersebut.
Dari pantauan di sekolah itu, AKBP Andi Sinjaya menyimpulkan, persiapan infrastruktur dan sarana-prasarana prokes di sekolah tingkat SD, SMP dan SMA telah sesuai.
Terbukti dengan tersedianya tempat cuci tangan dan handsanitizer di setiap kelas, seluruh pelajar dan pengajar menjaga jarak sesuai aturan prokes serta taat menggunakan masker dalam proses belajar mengajar.
Begitu juga dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan. Sebagaimana diketahui, PTM untuk sekolah yang ada di Kabupaten Enrekang digelar dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Dia mengakui separuh siswa menjalani pembelajaran di kelas, sementara isanya belajar daring dari rumah masing-masing ataupun melaksanakan pembelajaran bershift.
"Dari pantauan kami, saya rasa pihak sekolah telah menyiapkan betul terkait mekanisme pembelajaran tatap muka. Ini penting sebagai wujud keseriusan sekolah dalam meminimalisir risiko penularan COVID-19," ucapnya.
Kepala Sekolah SMP 1 Nasruddin mengatakan, untuk SMPN 1 Enrekang sendiri, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan setiap pergantian shift siswa.
"Kami rutin melakukan penyemprotan disinfektan, setiap pergantian shift. Ini penting untuk memastikan anak-anak kita terbebas dari penularan," katanya.
AKBP Andi Sinjaya menambahkan, edukasi protokol kesehatan untuk sekolah-sekolah tidak hanya dilakukan olehnya sendiri, tetapi juga dilaksanakan polsek jajaran demi terciptanya pembelajaran tatap muka dengan mengacu pada mekanisme yang ada di Inmendagri dan meminimalisir persentase penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Setelah level PPKM sudah turun ke level dua dan para siswa juga sudah divaksin, beberapa sekolah memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka, itupun setelah ada izin dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan," ujar AKBP Andi Sinjaya Ghalib melalui keterangannya, Kamis.
Ia mengatakan inspeksi mendadak yang dilakukannya di sekolah-sekolah lebih kepada upaya untuk mengedukasi para siswa dalam hal menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Beberapa sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas (SMA) jadi sasarannya diantaranya, SDN 1 Enrekang, SMPN 1 Enrekang dan SMA 2 Enrekang.
Kapolres Enrekang memastikan bahwa seluruh guru dan pegawai di sekolah-sekolah telah melaksanakan vaksin baik vaksinasi tahap I dan II. Begitu juga dengan siswanya yang sudah cukup umur diantara 12 tahun hingga 18 tahun telah mengikuti vaksinasi.
"Edukasi protokol kesehatan bukan hanya pada taraf pemahaman apa itu prokes namun mengapa prokes wajib dan penting diterapkan dan dipatuhi agar timbul kesadaran dari pribadi masing-masing menjadi kesadaran kolektif," katanya.
Di setiap sekolah, AKBP Andi Sinjaya dan rombongan berkeliling untuk mengecek keberadaan alat penunjang prokes seperti tempat cuci tangan dan alat pengecek suhu badan.
Mereka juga menilik tiap kelas untuk memastikan bahwa para siswa dan guru memakai masker dan menerapkan jaga jarak saat pembelajaran digelar.
Kapolres enrekang mengatakan agar pihak sekolah tidak bosan-bosannya melakukan screening baik kepada pengajar maupun pelajar sebagai deteksi dini pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Kami pastikan bahwa dalam pelaksanaannya, pertemuan tatap muka di Enrekang benar-benar dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme yang ada di Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) Nomor 29 Tahun 2021," terang putra bungsu mantan Jaksa Agung Letjen TNI Purn Andi Ghalib tersebut.
Dari pantauan di sekolah itu, AKBP Andi Sinjaya menyimpulkan, persiapan infrastruktur dan sarana-prasarana prokes di sekolah tingkat SD, SMP dan SMA telah sesuai.
Terbukti dengan tersedianya tempat cuci tangan dan handsanitizer di setiap kelas, seluruh pelajar dan pengajar menjaga jarak sesuai aturan prokes serta taat menggunakan masker dalam proses belajar mengajar.
Begitu juga dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan. Sebagaimana diketahui, PTM untuk sekolah yang ada di Kabupaten Enrekang digelar dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Dia mengakui separuh siswa menjalani pembelajaran di kelas, sementara isanya belajar daring dari rumah masing-masing ataupun melaksanakan pembelajaran bershift.
"Dari pantauan kami, saya rasa pihak sekolah telah menyiapkan betul terkait mekanisme pembelajaran tatap muka. Ini penting sebagai wujud keseriusan sekolah dalam meminimalisir risiko penularan COVID-19," ucapnya.
Kepala Sekolah SMP 1 Nasruddin mengatakan, untuk SMPN 1 Enrekang sendiri, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan setiap pergantian shift siswa.
"Kami rutin melakukan penyemprotan disinfektan, setiap pergantian shift. Ini penting untuk memastikan anak-anak kita terbebas dari penularan," katanya.
AKBP Andi Sinjaya menambahkan, edukasi protokol kesehatan untuk sekolah-sekolah tidak hanya dilakukan olehnya sendiri, tetapi juga dilaksanakan polsek jajaran demi terciptanya pembelajaran tatap muka dengan mengacu pada mekanisme yang ada di Inmendagri dan meminimalisir persentase penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.