Karantina Pertanian Sulbar gelar bimtek percepatan ekspor komoditas kakao
Mamuju (ANTARA) - Karantina Pertanian Provinsi Sulawesi Barat menggelar bimbingan teknis (bimtek) budidaya dan percepatan ekspor komoditas kakao di Kabupaten Polewali Mandar.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Polewali Mandar Sukirman Saleh, Kamis menyampaikan, bimbingan teknis tersebut memberikan peluang bagi daerah itu pada kegiatan ekspor, terutama untuk produksi kakao.
"Ekspor yang kita lakukan selama ini memang sudah ada, tetapi tentu belum maksimal, sehingga dengan adanya kegiatan ini, para eksportir yang ada di Polewali Mandar ini dapat semakin mengembangkan sayapnya," kata Sukirman Saleh.
Ia berharap, melalui bimbingan teknis tersebut akan menambah wawasan kepada para petani coklat yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, termasuk para pengusaha.
"Kemudian, produk-produk yang kita lahirkan di Polewali Mandar bisa semakin banyak nanti variannya yang kita bisa ekspor keluar, seperti coklat dengan beberapa olahan yang ada," ucapnya.
"Sehingga, gerakan tiga kali lipat ekspor bisa terwujud, bahkan bisa lebih empat kali lipat atau lima kali lipat ke depan. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sangat berkomitmen mewujudkan ini," ucap Sukirman Saleh.
Sementara, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat Abd Waris Bestari menyampaikan apresiasi atas hasil ekspor kakao di Kabupaten Polewali Mandar karena peningkatannya yang signifikan.
Ia juga menyampaikan, perluya proses karantina produk sebelum ekspor, sehingga bebas dari hama dan penyakit.
"Saya sangat optimistis, karena berdasarkan data statistik yang ada, Polewali Mandar memiliki luas area kakao yang sangat menjanjikan dan yang paling terluas dari kabupaten lainnya di Sulbar," tuturnya.
"Potensi kakao di Polewali Mandar, berada di Kecamatan Tapango, Luyo dan Tutar. Diharapkan ke depan banyak muncul petani-petani milenial yang diharapkan bisa menjadi pengusaha kakao," ujar Abd Waris Bestari.
Sedangkan, perwakilan dari Karantina Pertanian Sulawesi Barat Indra Dewa mengatakan, perkembangan ekspor di Polewali Mandar setiap tahunnya sangat signifikan.
"Kakao Sulbar memang terkenal di manca negara, dalam hal ini konteksnya adalah bimbingan teknis kakao dengan percepatan ekspor bahwa Polewali Mandar memang daerah yang sangat potensial," tuturnya.
"Berdasarkan data, baik volume hasil output yang diberikan, kualitasnya memang luar biasa, sehingga tadi yang disampaikan hingga menembus Swiss, Jepang, Malaysia. Namun, ada protokol yang harus kita bantu. Bimbingan teknis ini memberikan nuansa, pandangan dan masukan kepada petani kakao kita, bahwa untuk lebih membudidayakan kakao, sehingga memenuhi standar internasional," papar Indra Dewa.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Polewali Mandar Sukirman Saleh, Kamis menyampaikan, bimbingan teknis tersebut memberikan peluang bagi daerah itu pada kegiatan ekspor, terutama untuk produksi kakao.
"Ekspor yang kita lakukan selama ini memang sudah ada, tetapi tentu belum maksimal, sehingga dengan adanya kegiatan ini, para eksportir yang ada di Polewali Mandar ini dapat semakin mengembangkan sayapnya," kata Sukirman Saleh.
Ia berharap, melalui bimbingan teknis tersebut akan menambah wawasan kepada para petani coklat yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, termasuk para pengusaha.
"Kemudian, produk-produk yang kita lahirkan di Polewali Mandar bisa semakin banyak nanti variannya yang kita bisa ekspor keluar, seperti coklat dengan beberapa olahan yang ada," ucapnya.
"Sehingga, gerakan tiga kali lipat ekspor bisa terwujud, bahkan bisa lebih empat kali lipat atau lima kali lipat ke depan. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sangat berkomitmen mewujudkan ini," ucap Sukirman Saleh.
Sementara, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat Abd Waris Bestari menyampaikan apresiasi atas hasil ekspor kakao di Kabupaten Polewali Mandar karena peningkatannya yang signifikan.
Ia juga menyampaikan, perluya proses karantina produk sebelum ekspor, sehingga bebas dari hama dan penyakit.
"Saya sangat optimistis, karena berdasarkan data statistik yang ada, Polewali Mandar memiliki luas area kakao yang sangat menjanjikan dan yang paling terluas dari kabupaten lainnya di Sulbar," tuturnya.
"Potensi kakao di Polewali Mandar, berada di Kecamatan Tapango, Luyo dan Tutar. Diharapkan ke depan banyak muncul petani-petani milenial yang diharapkan bisa menjadi pengusaha kakao," ujar Abd Waris Bestari.
Sedangkan, perwakilan dari Karantina Pertanian Sulawesi Barat Indra Dewa mengatakan, perkembangan ekspor di Polewali Mandar setiap tahunnya sangat signifikan.
"Kakao Sulbar memang terkenal di manca negara, dalam hal ini konteksnya adalah bimbingan teknis kakao dengan percepatan ekspor bahwa Polewali Mandar memang daerah yang sangat potensial," tuturnya.
"Berdasarkan data, baik volume hasil output yang diberikan, kualitasnya memang luar biasa, sehingga tadi yang disampaikan hingga menembus Swiss, Jepang, Malaysia. Namun, ada protokol yang harus kita bantu. Bimbingan teknis ini memberikan nuansa, pandangan dan masukan kepada petani kakao kita, bahwa untuk lebih membudidayakan kakao, sehingga memenuhi standar internasional," papar Indra Dewa.