Mamuju (ANTARA) - Aksi penanganan sampah laut melalui kegiatan "Marine Debris Festival" dan "Stop Ocean Plastic Pollution" di Pantai Bahari mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat.
"Selaku Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, kegiatan seperti ini harus ditingkatkan," kata Wakil Bupati Polewali Mandar M. Natsir Rahmat di Mamuju, Senin.
Ia menyebut kegiatan itu melibatkan berbagai pihak terkait.
"Kami mengapresiasi sinergi antara Komunitas Laut Biru, Dinas Pariwisata bersinergi dan Dinas Lingkungan Hidup, camat, dan lurah yang telah melaksanakan pembersihan sampah di pantai. Aksi ini merupakan tindakan peduli wisata dengan mengambil, disimpan, kemudian diolah," tambahnya.
Kepala Bidang Evaluasi dan Tindak Lanjut PSDALH P3E Sulawesi Maluku Mery Hadriyani juga menyampaikan apresiasi pada kegiatan "Marine Debris Festival" tersebut.
Selain menjaga kebersihan laut, katanya, kegiatan itu juga memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah di laut.
"Berdasarkan penelitian LIPI pada tahun 2017, dilakukan pembedahan pada ikan teri dan ditemukan mikroplastik di dalamnya. Edukasi kepada seluruh masyarakat seperti ini sangat dibutuhkan dan melibatkan dari anak-anak SMP, sehingga sejak dini diberikan pembelajaran bahwa laut itu sangat penting bagi kita semua demi keberlangsungan bersama," katanya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Polewali Mandar Hikmah mengatakan sampah yang diambil dari kedalaman 2-5 meter berasal dari sampah masyarakat.
Ke depan, ia berharap, masyarakat yang berada di sekitar pantai, utamanya para pedagang, harus memiliki tempat sampah, minimal dari karung untuk dipilah.
"Mudah-mudahan ke depan baik dari pemerintah, pihak ketiga, perbankan atau pelaku usaha dapat berkontribusi memberikan CSR dan memberikan tempat sampah yang layak kepada para pedagang sehingga tidak lagi membuang sampah ke laut lagi," katanya.
Ketua Komunitas Laut Biru Putra Ardiansah mengatakan "Marine Debris Festival" sebagai edukasi sejak dini kepada para pelajar SLTP yang dilibatkan pada kegiatan itu bahwa pesisir sebagai rumah tinggal masyarakat dan sebagai lingkungan dasar, agar bisa dijaga kebersihannya.
Selanjutnya, katanya, masyarakat nantinya bisa belajar mengelola sampah rumah tangga, pesisir, dan laut.
"Kegiatan 'Marine Debrise Festival' ini bertujuan agar Pantai Bahari sebagai ikon Kota Polewali bisa menjadi tempat wahana bermain, belajar, dan wisata yang bersih dan sehat, tidak hanya di pesisirnya tapi juga di bawah laut," tuturnya.
Ia mengemukakan pentingnya dukungan untuk mewujudkan Sapta Pesona.
"Ini juga salah satu upaya mendukung tujuh Sapta Pesona, yaitu kebersihan. Kegiatan ini menyasar masyarakat, mulai dari komunitas, anak-anak dengan mengadakan lomba, edukasi," katanya.
Salah seorang peserta yang merupakan turis mancanegara, Jimmy, mengaku senang bisa ikut dalam kegiatan tersebut.
Ia bahkan ikut melakukan penyelaman dan menyingkirkan sampah dari laut.
"Memang kewajiban manusia untuk membersihkan laut, menjaga lingkungan, bersama komunitas lokal di Polewali Mandar, supaya bisa menuju hidup lebih sehat," tuturnya.
Ia mendukung warga setempat menjaga kebersihan laut dari sampah.
"Harapan saya agar lebih tahu masalah sampah di laut dan juga bisa mendukung masyarakat lokal membersihkan laut, karena memang sampah adalah masalah bukan hanya di Indonesia, namun di seluruh Bumi, dan saya percaya jika kita bekerja bersama bisa menjaga lebih baik,” ucap dia.
Berita Terkait
Pansus DPRD Bulukumba mematangkan Ranperda Perlindungan Nelayan
Selasa, 23 April 2024 17:25 Wib
BMKG prakirakan cuaca cukup kondusif dominan hujan ringan pada Kamis
Kamis, 28 Maret 2024 6:43 Wib
Kemenhub prediksi penumpang angkutan laut pada Lebaran 2024 capai 3 juta orang
Minggu, 17 Maret 2024 17:30 Wib
Peneliti: Permasalahan lingkungan Laut China Selatan berdampak ke Indonesia
Jumat, 15 Maret 2024 18:22 Wib
Cara TNI menjaga kawasan laut IKN
Selasa, 5 Maret 2024 14:17 Wib
DLH Sulbar minta TBA tidak rusak ekosistem laut
Selasa, 5 Maret 2024 5:46 Wib
Panglima TNI dan Kasad menerima brevet kehormatan Hiu Kencana Korps Kapal Selam TNI AL
Minggu, 3 Maret 2024 19:08 Wib
KSAL : Perairan dekat IKN rawan sehingga perlu sensor awasi perlintasan
Kamis, 29 Februari 2024 14:48 Wib