Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis saat ini 20 persen wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia sudah memasuki musim hujan.
"Seperti sudah disampaikan sebelumnya, bahwa musim hujan tahun ini maju, yaitu sudah dimulai dari Oktober bahkan ada sebagian yang memasuki musim hujan sejak September," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers terkait waspada La Nina dan peningkatan risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, sejumlah daerah yang sudah memasuki musim hujan yaitu Aceh bagian tengah, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur, Jawa Barat bagian selatan,.
Lalu, Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur bagian selatan dan sebagian Bali, Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan bagian selatan dan timur, Kalimantan Tengah bagian timur dan Pulau Seram bagian selatan.
Sedangkan sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki musim hujan mulai Oktober yaitu meliputi Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatera Selatan bagian tenggara, Bangka Belitung, Banten bagian barat, Jawa Barat bagian tengah, Jawa Tengah bagian barat dan tengah.
Kemudian, sebagian DI Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Tengah bagian timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantah Utara.
Sementara beberapa wilayah yang lain akan memasuki musim hujan pada November hingga Desember 2021 secara bertahap dalam waktu tidak bersamaan. Secara umum sampai November 2021 diprakirakan 87,7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.
Selanjutnya, wilayah yang akan mengalami transisi pada Oktober sehingga perlu mewaspadai fenomena cuaca ekstrem, puting beliung terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Di samping itu, BMKG juga memonitor fenomena La Nina dengan intensitas lemah yang diprediksi sudah mulai muncul dan akan bertahan hingga Februari 2022 dengan intensitas lemah hingga sedang.
La Nina diperkirakan akan berdampak sama seperti La Nina pada 2020 yaitu terjadi peningkatan curah hujan bulanan hingga 20-70 persen.
"Kami merekomendasikan ke pemerintah daerah, masyarakat dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumberdaya air dan pengurangan risiko bencana di daerah yang berpotensi terdampak La Nina dan musim hujan agar segera menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau terjadinya adai tropis," kata Dwikorita.*
Berita Terkait
Sejumlah provinsi di Indonesia berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
Kamis, 25 April 2024 7:07 Wib
BMKG : Hujan sedang hingga lebat berpotensi di sebagian besar RI pada Rabu
Rabu, 24 April 2024 7:47 Wib
BMKG memperkirakan hujan lebat guyur sebagian besar daerah di Indonesia
Selasa, 23 April 2024 9:25 Wib
BMKG ingatkan masyarakat waspadai hujan badai di 27 provinsi pada Jamis
Kamis, 18 April 2024 6:28 Wib
BMKG : Hujan lebat berpotensi guyur sebagian besar wilayah Indonesia
Rabu, 17 April 2024 6:58 Wib
BMKG : Waspada hujan lebat sejumlah daerah Indonesia sepekan ke depan
Selasa, 16 April 2024 12:31 Wib
BMKG: Mayoritas kota besar di Indonesia berpotensi hujan akibat dua siklon tropis
Selasa, 16 April 2024 8:54 Wib
BMKG mengimbau masyarakat waspadai potensi hujan lebat
Senin, 15 April 2024 10:15 Wib