Jakarta (ANTARA) - Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah terus mendorong penerapan 3T (testing, tracing, treatment di setiap daerah guna semakin mengendalikan pandemi COVID-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu menjelaskan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetap akan digunakan sebagai strategi untuk mendorong pemerintah daerah tetap berpegang teguh pada 3T.
"PPKM itu kan indikatornya adalah respons laju penularan dan respons kapasitas. Nah di respon laju penularan kan di situ ada testing tracing, berapa test, berapa jumlah tracing yang minimal harus mereka lakukan," ujar Nadia kepada ANTARA saat dihubungi pada Rabu.
"Ya otomatis itu memang harus memacu dan untuk daerah-daerah mempertahankan testing rate-nya maupun tracing rate-nya. Karena kalau enggak PPKM-nya (level) bisa turun," lanjut Nadia.
Sementara itu, Nadia mengatakan bahwa potensi terjadinya gelombang ketiga pada awal tahun 2022 sangat memungkinkan jika masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan, mengingat terdapat perayaan Natal dan tahun baru yang menyebabkan peningkatan mobilitas masyarakat secara bersamaan.
Menurut Nadia, peningkatan kasus COVID-19 adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Namun berbekal pelajaran dari gelombang 1 dan 2, diharapkan penanganannya bisa lebih baik.
"Karena gelombang 3 itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi, peningkatan kasus bisa terjadi tapi kita tidak berharap setinggi apa yang terjadi di bulan Juli, artinya dengan persiapan kita di hilir peningkatan kasus itu masih bisa kita tangani dengan baik," kata Nadia.
"Tentunya kita berharap kalaupun terjadi peningkatan kasus, kita terus berusaha untuk membatasi mobilitas, kalau memang tingkat mobilitas sudah sangat tinggi pada level yang nanti akan menyebabkan virus itu akan cepat sekali tersebar di dalam masyarakat, itu yang tentunya akan diupayakan," lanjutnya.
Nadia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, sebab pandemi COVID-19 belum berakhir.
Dia pun berharap masyarakat tidak abai dengan protokol kesehatan lantaran tren kasus COVID-19 terus mengalami penurunan.
"Kita masih harus tetap waspada, kita ingin tetap pada kondisi ini (kasus menurun) karena kita semua sudah lelah dengan kondisi pandemi COVID-19 yang terus-menerus ini sehingga tentunya dengan kita bisa mempertahankan kondisi ini. Protokol kesehatan tidak boleh kendor malah harus disiplin supaya mencegah terjadinya peningkatan kasus," ujar Nadia.
Berita Terkait
Operasi SAR diperpanjang setelah penemuan jasad korban Kapal Yuiee Jaya 2
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
Pemilu 2024 - KPU telah sahkan perolehan suara 33 provinsi hingga hari ke-19 rekapitulasi
Senin, 18 Maret 2024 3:28 Wib
BPBD usulkan 19.000 warga Sulbar dapat bantuan gempa
Sabtu, 16 Maret 2024 1:49 Wib
BMKG peringatkan potensi hujan lebat di Sulawesi Selatan dan 19 provinsi
Kamis, 14 Maret 2024 6:20 Wib
Pemkab Luwu Utara usulkan 19 ruas jalan masuk program IJD 2024
Selasa, 27 Februari 2024 6:28 Wib
Bawaslu ungkap 19 temuan masalah pemungutan dan penghitungan suara Pemilu
Kamis, 15 Februari 2024 14:02 Wib
BPS: Sektor pertanian berkontribusi 44,19 persen pada ekonomi Sulbar
Kamis, 8 Februari 2024 10:18 Wib
OIKN: Progres Gedung Kantor Presiden di IKN capai 72,19 persen
Rabu, 7 Februari 2024 13:53 Wib