Bengaluru (ANTARA) - Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas peningkatan operasi militer di Myanmar, termasuk di Chin, negara bagian tempat lebih dari 100 rumah dan gereja dilaporkan telah dihancurkan dalam serangan militer.
Sejak kudeta 1 Februari yang mengacaukan Myanmar, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan media lokal baru-baru ini melaporkan penumpukan pasukan dan alat berat yang mengindikasikan serangan yang akan segera dilakukan oleh militer yang berkuasa.
"Kami juga sangat prihatin atas intensifikasi operasi militer pasukan keamanan Myanmar di berbagai bagian negara itu," kata Departemen Luar Negeri AS pada Minggu (31/10).
AS menuding pasukan keamanan Myanmar melakukan pelanggaran HAM berat, yang disebut AS menunjukkan ketidakpedulian rezim Myanmar terhadap kehidupan dan kesejahteraan rakyat.
Para saksi, kelompok bantuan, dan media lokal telah melaporkan pembakaran rumah dan eksodus orang-orang dari Kota Thantlang di Negara Bagian Chin.
Salai, seorang anggota milisi anti junta, mengatakan tentara menembakkan artileri ke kota itu pada 29 Oktober yang memicu kebakaran di beberapa rumah.
Tentara kemudian membakar rumah-rumah, kata Salai, yang menyatakan bahwa dia bisa melihat peristiwa itu dari sebuah bukit yang menghadap ke kota.
"Kami melihat asap dan kami tahu bahwa beberapa rumah kami terbakar. Tidak ada yang bisa kami lakukan, hanya bisa menyaksikan pembakaran itu," kata dia kepada Reuters.
Rekaman pesawat nirawak pada hari berikutnya menunjukkan 164 rumah dan dua gereja hancur, ujar Salai, sementara Reuters belum melihat rekaman itu.
Juru bicara junta tidak menanggapi panggilan telepon untuk meminta komentar.
Tentara menyebut milisi sebagai "teroris" yang berniat menghancurkan negara.
Sejak kudeta, ribuan orang telah meninggalkan Negara Bagian Chin ke negara tetangga Myanmar, India.
Seorang tetua setempat di Thantlang, yang mengelola kamp-kamp pengungsi, mengatakan hanya satu keluarga yang tersisa di kota itu.
"Rumah adalah tempat hati kami berada. Orang-orang di sini khawatir bahwa sisa rumah akan dibakar oleh mereka. Ini adalah kekhawatiran terbesar kami."
Portal berita DVB mengutip politisi Thantlang Salai Dokhar yang mengatakan kebakaran sedang berlangsung dan 270 rumah telah dibakar.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Irak memperingatkan bahaya eskalasi militer di tengah konflik Israel-Iran
Minggu, 21 April 2024 18:37 Wib
Iran: Krisis Timur Tengah berakhir jika Israel stop operasi militer di Palestina
Jumat, 19 April 2024 11:50 Wib
Israel akan tanggapi serangan Iran dengan menargetkan instalasi militer
Rabu, 17 April 2024 14:32 Wib
KSAD pastikan upacara militer untuk penghormatan Solihin GP dilaksanakan
Selasa, 5 Maret 2024 14:31 Wib
MIliter Sudan akan segera bebaskan Khartoum dari cengkeraman RSF
Selasa, 5 Maret 2024 13:12 Wib
Prabowo: RSPPN rumah sakit militer terbesar di Indonesia
Senin, 19 Februari 2024 13:21 Wib
Sekjen PBB mengkhawatirkan meluasnya serangan militer Israel ke Rafah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:46 Wib
Israel ingin memegang kendali militer di Gaza setelah perang berakhir
Kamis, 1 Februari 2024 10:13 Wib