Jakarta (ANTARA) - Lahan gambut yang terdegradasi dan kehilangan fungsinya untuk menyerap dan menyimpan air memiliki korelasi dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, menurut peneliti Pantau Gambut Agiel Prakoso.
"Bisa dikatakan jawabannya iya, karena seperti yang kita ketahui bahwa aktivitas yang ada di atas wilayah lahan gambut ini sudah cukup masif," kata Agiel dalam diskusi virtual Pantau Gambut yang dipantau dari Jakarta pada Selasa.
Agiel mengatakan pemanfaatan gambut tanpa memperhitungkan isu kelestarian, seperti pengeringan lahan yang membuat ekosistem gambut kehilangan sifat basahnya, telah terjadi cukup lama. Menyikapi hal itu, pentingnya restorasi gambut secara masif telah digaungkan dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, praktik pemanfaatan yang tidak lestari dan telah berjalan cukup lama mengakibatkan beberapa ekosistem berada dalam kondisi terdegradasi dan mengurangi fungsinya.
"Juga sudah mengalami pengurangan dari fungsinya yaitu menyerap jumlah air yang cukup banyak," jelas Agiel.
Dia menjelaskan bahwa lahan gambut memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air yang sang tinggi, bahkan sampai beberapa kali lipat dari bobotnya.
"Jadi ketika lahan gambut itu rusak, adanya aktivitas degradasi lahan, menyebabkan gambut kehilangan fungsi alaminya untuk menyerap air," katanya.
Salah satu untuk mencegah degradasi lahan gambut adalah dengan pemanfaatan paludikultur, yang membudidayakan tanaman tanpa proses pengeringan di lahan gambut. Tanaman yang dipilih juga merupakan jenis yang asli ekosistem gambut dan memiliki nilai ekonomi untuk pemanfaatan non-kayu.
Beberapa tanaman itu seperti purun, bayam air, pare, gaharu dan kayu putih.
"Dengan paludikultur ini kita berusaha melakukan kegiatan atau pengolahan lahan yang memperhatikan prinsip-prinsip gambut lestari," demikian Agiel.
Berita Terkait
Helikopter BNPB mendarat di area terbuka karena cuaca buruk, pilot dan kru selamat
Kamis, 27 Juli 2023 10:29 Wib
KLHK mendeteksi 81 titik panas kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia
Minggu, 26 Februari 2023 15:14 Wib
Bappenas meluncurkan dokumen Stranas Lahan Basah
Kamis, 2 Februari 2023 15:11 Wib
Bappenas: Kondisi ekosistem gambut dan mangroves terus menurun akibat pembalakan liar
Kamis, 2 Februari 2023 13:50 Wib
Dirjen PPKL KLHK: 206.935 hektare lahan gambut berstatus rusak sangat berat
Selasa, 19 Juli 2022 15:01 Wib
Indonesia ajak ASEAN bekerja sama kelola gambut berkelanjutan
Rabu, 4 Mei 2022 13:27 Wib
BRGM targetkan restorasi lahan gambut seluas 360.000 hektare pada 2022
Kamis, 30 Desember 2021 17:29 Wib
Pemkab Mamuju dukung program pengendalian kerusakan lahan gambut oleh KLHK
Selasa, 19 Oktober 2021 17:55 Wib