Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan komitmennya untuk terus bersama pemerintah dalam meneguhkan politik bebas aktif dan tampil sebagai juru damai (peace maker) dalam menyelesaikan serta mencari solusi terhadap berbagai konflik di seluruh dunia.
"Misalnya terkait konflik Israel-Palestina, MUI melaksanakan dakwah Amar Ma'ruf Nahi Mungkar secara global untuk menegakkan Islam sebagai ajaran yang Ya'lu walaa Yu'la Alaihi dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi umat secara internasional," ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam diskusi yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan MUI menyadari bahwa masalah-masalah yang dihadapi masyarakat internasional, terutama dunia Islam, semakin kompleks. Masalah tersebut tidak hanya hadir dari faktor internal saja, eksternal pun turut mempengaruhi stabilitas politik.
Ketidakadilan global secara politik dan ekonomi, mempengaruhi tatanan dunia. Sejumlah negara yang berpenduduk Muslim, baik mayoritas maupun minoritas, merasakan dampak dari ketidakadilan ini. Dominasi neoliberalisme dan neokapitalisme melahirkan kesenjangan ekonomi.
Kemudian hak veto Amerika juga, kata dia, menjadi sumber masalah sehingga nasib bangsa Palestina hari ini semakin berat. Selain invasi dan aneksasi Israel terhadap Palestina terus dilakukan, upaya memecah belah negara Timur Tengah juga dilakukan dengan keterlibatan Amerika.
"Penyerangan Masjidil Aqsa di akhir bulan Ramadhan yang lalu adalah bukti yang tak terbantahkan dan telah menimbulkan korban serta kerusakan yang sangat serius di pihak Palestina," kata dia.
Menurutnya, MUI melalui berbagai forum seminar internasional mendorong dilakukannya proses demokratisasi di internal PBB dengan meninjau ulang dan membatasi hak veto. Dorongan itu diperlukan dalam rangka memudahkan upaya memperkokoh perdamaian dan keadilan global.
MUI juga mengapresiasi dan akan terus bersama Pemerintah Indonesia yang selalu menunjukkan kegigihannya melalui berbagai forum dunia dan berbagai aksi membela Palestina. MUI memandang perlawanan terhadap Israel perlu terus dilakukan.
"Perjuangan melawan Israel lewat diplomatik yakni mendesak agar Israel dikeluarkan dari keanggotaannya di PBB. Mendorong masyarakat dan aktivis untuk terus mengecam dan menghentikan Israel serta jika perlu menyeretnya ke pengadilan internasional," kata dia.
Di satu sisi, MUI meminta pemerintah agar tetap tak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. "Bekerja sama dengan Israel sama artinya menodai amanah UUD 1945," kata dia.
Berita Terkait
Kelompok Hamas sambut baik resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 11:44 Wib
Mesir peringatkan 'dampak mengerikan' serangan Israel di Rafah Jalur Gaza
Senin, 12 Februari 2024 11:43 Wib
PBB 'sangat khawatir' atas nasib warga sipil Rafah di Gaza
Sabtu, 10 Februari 2024 11:14 Wib
Mesir serukan gencatan senjata di Gaza dan batas waktu bagi negara Palestina
Senin, 5 Februari 2024 8:08 Wib
Sekjen PBB mengkhawatirkan meluasnya serangan militer Israel ke Rafah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:46 Wib
Israel ingin memegang kendali militer di Gaza setelah perang berakhir
Kamis, 1 Februari 2024 10:13 Wib
Militer Israel menyerang RS Al-Amal di Gaza Selatan
Kamis, 1 Februari 2024 9:58 Wib
PBB: Penyerangan rumah sakit melanggar hukum internasional
Kamis, 1 Februari 2024 9:54 Wib