Angkasa Pura buka rute penerbangan Makassar-Singapura untuk dongkrak ekspor Sulsel
Maros (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero), melalui anak perusahaannya yaitu Angkasa Pura Logistik, membuka rute penerbangan Makassar-Singapura dalam mendongkrak pengiriman komoditi ekspor dari Sulawesi Selatan.
Pembukaan rute logistik ini menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pengiriman dan pendistribusian kargo udara baik domestik maupun internasional.
"Tugas kami menyediakan sarana untuk menunjang konektivitas dan akses serta penyimpanan. Tentunya ini bentuk dukungan dari Angkasa Pura Airports," ujar Direktur Utama Angkasa Pura Logistik Danny P Thaharsyah pada peluncuran direct flight produk ekspor komoditi perikanan Sulsel ke Singapura melalui Bandar Udara Lama Hasanuddin di Maros, Rabu.
Pembukaan rute perdana ini dilakukan dengan pesawat jenis Boeing 737-300 bekerjasama dengan maskapai Tri-M.G. Pesawat ini dapat menampung kargo sebanyak 15.000 kilogram dan terbang dua kali sepekan pada Rabu dan Sabtu.
Untuk mendukung pembukaan rute tersebut, juga dilakukan peresmian Gudang Cargo Freighter PT Angkasa Pura Logistik di Bandar Udara Lama Hasanuddin Maros, Sulawesi Selatan.
Sejak Juni 2020, Angkasa Pura Logistik dengan dua armada pesawat kargo jenis ATR 72-500 juga telah melayani penerbangan kargo ke berbagai rute domestik yaitu Batam, Banjarmasin, Balikpapan, Pekanbaru dan Surabaya.
"Dari sejumlah penerbangan ini, sudah ada pengiriman pula dari Manado dan Balikpapan melalui Sulsel, meskipun masih sedikit. Jadi memang diharapkan pengusaha komitmen untuk memanfaatkan fasilitas ini," kata Danny.
Penerbangan ini juga menambah rentetan jumlah penerbangan khusus kargo yang terbang langsung ke luar negeri. Sebelumnya, telah ada pesawat Garuda Indonesia yang terbang ke Hongkong dan Singapura.
Selanjutnya, Danny memastikan PT Angkasa Pura akan menambah destinasi lain yang berpotensi menjadi negara tujuan ekspor untuk meningkatkan volume perdagangan Sulsel.
"Kami akan tambah destinasi yang lain, supaya pilihan-pilihan ekspor makin banyak," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perdagangan Propinsi Sulawesi Selatan Andi Fakhsirie Radjamilo mengemukakan bahwa penerbangan langsung ke Singapura ini merupakan fasilitas untuk memudahkan pelaku usaha dalam memperdagangkan produknya di pasar logistik maupun internasional.
"Bandar Udara Lama ini menjadi hub tujuan ekspor negara seperti Singapura untuk meningkatkan kolektivitas dari segi biaya dan produk ekspor agar bisa berdaya saing di pasar internasional," katanya.
Fakhsirie mengatakan penerbangan langsung ke Singapura untuk produk komoditi perikanan Sulsel telah dilakukan sebanyak lima kali sejak 17 November lalu, sebelum akhirnya secara resmi diluncurkan hari ini, Rabu (1/12).
Pelepasan ekspor kali ini di antaranya ikan segar sebanyak 2,3 ton dengan nilai sebesar 10.540 dolar AS atau setara Rp151,21 juta.
Pembukaan rute logistik ini menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pengiriman dan pendistribusian kargo udara baik domestik maupun internasional.
"Tugas kami menyediakan sarana untuk menunjang konektivitas dan akses serta penyimpanan. Tentunya ini bentuk dukungan dari Angkasa Pura Airports," ujar Direktur Utama Angkasa Pura Logistik Danny P Thaharsyah pada peluncuran direct flight produk ekspor komoditi perikanan Sulsel ke Singapura melalui Bandar Udara Lama Hasanuddin di Maros, Rabu.
Pembukaan rute perdana ini dilakukan dengan pesawat jenis Boeing 737-300 bekerjasama dengan maskapai Tri-M.G. Pesawat ini dapat menampung kargo sebanyak 15.000 kilogram dan terbang dua kali sepekan pada Rabu dan Sabtu.
Untuk mendukung pembukaan rute tersebut, juga dilakukan peresmian Gudang Cargo Freighter PT Angkasa Pura Logistik di Bandar Udara Lama Hasanuddin Maros, Sulawesi Selatan.
Sejak Juni 2020, Angkasa Pura Logistik dengan dua armada pesawat kargo jenis ATR 72-500 juga telah melayani penerbangan kargo ke berbagai rute domestik yaitu Batam, Banjarmasin, Balikpapan, Pekanbaru dan Surabaya.
"Dari sejumlah penerbangan ini, sudah ada pengiriman pula dari Manado dan Balikpapan melalui Sulsel, meskipun masih sedikit. Jadi memang diharapkan pengusaha komitmen untuk memanfaatkan fasilitas ini," kata Danny.
Penerbangan ini juga menambah rentetan jumlah penerbangan khusus kargo yang terbang langsung ke luar negeri. Sebelumnya, telah ada pesawat Garuda Indonesia yang terbang ke Hongkong dan Singapura.
Selanjutnya, Danny memastikan PT Angkasa Pura akan menambah destinasi lain yang berpotensi menjadi negara tujuan ekspor untuk meningkatkan volume perdagangan Sulsel.
"Kami akan tambah destinasi yang lain, supaya pilihan-pilihan ekspor makin banyak," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perdagangan Propinsi Sulawesi Selatan Andi Fakhsirie Radjamilo mengemukakan bahwa penerbangan langsung ke Singapura ini merupakan fasilitas untuk memudahkan pelaku usaha dalam memperdagangkan produknya di pasar logistik maupun internasional.
"Bandar Udara Lama ini menjadi hub tujuan ekspor negara seperti Singapura untuk meningkatkan kolektivitas dari segi biaya dan produk ekspor agar bisa berdaya saing di pasar internasional," katanya.
Fakhsirie mengatakan penerbangan langsung ke Singapura untuk produk komoditi perikanan Sulsel telah dilakukan sebanyak lima kali sejak 17 November lalu, sebelum akhirnya secara resmi diluncurkan hari ini, Rabu (1/12).
Pelepasan ekspor kali ini di antaranya ikan segar sebanyak 2,3 ton dengan nilai sebesar 10.540 dolar AS atau setara Rp151,21 juta.