Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono mengatakan letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu sore berkaitan dengan curah hujan tinggi di sekitar puncak gunung sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava yang memicu adanya erupsi.
"Kelihatannya memang ada kaitan dengan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu sehingga memicu adanya erupsi, atau ada guguran awan panas," kata Eko dalam konferensi pers terkait erupsi Gunung Semeru yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu.
Eko menerangkan letusan Gunung Semeru pada sore hari ini kemungkinan besar dari faktor eksternal, yaitu curah hujan tinggi. Hal itu dikarenakan catatan kegempaan relatif rendah dan aktivitasi suplai magma dan material sepanjang bulan November dan sejak tanggal 1 hingga 3 Desember 2021 tidak mengalami perubahan yang signifikan.
"Dari sisi kegempaan ini relatif rendah, tidak ada asosiasi dengan peningkatan adanya supply magma atau batuan permukaan. Aktivitas Gunung Semeru ini sebetulnya tidak ada aktivitas yang berlebihan dari kegempaan yang memperlihatkan adanya supply magma itu relatif biasa saja seperti sebelum-sebelumnya," kata Eko.
Dia mengatakan timnya di pos pengamatan di lapangan memonitor aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam untuk mengamati bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan.
"Kalau sewaktu-waktu ada peningkatan dari aktivitas Gunung Semeru nanti akan kami informasikan, koordinasikan pada bapak ibu dari BPBD, BNPB dan pemerintah daerah supaya bisa mengantisipasi tindakan selanjutnya," katanya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Dusun Poncokusumo melaporkan kronologi kejadian guguran awan panas Gunung Semeru tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 mm.
"Pada pukul 15.10 WIB Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Desa Besuk Kobokan beraroma belerang," kata Kepala BNPB Suharyanto.
Berdasarkan catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi, kata Suharyanto, guguran lava pijar teramati 500 sampai 800 meter dengan pusat guguran kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Berita Terkait
Gunung Semeru kembali erupsi selama 118 detik pada Senin malam
Selasa, 16 April 2024 6:17 Wib
Gunung Semeru memuntahkan kolom abu setinggi 900 meter
Rabu, 28 Februari 2024 7:24 Wib
Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan abu setinggi satu kilometer
Selasa, 6 Februari 2024 10:50 Wib
PVMBG : Gunung Semeru luncurkan abu vulkanik setinggi 500 meter
Selasa, 6 Februari 2024 8:56 Wib
Bandara Abdulrachman Saleh di Malang ditutup sementara akibat erupsi Semeru
Jumat, 12 Januari 2024 11:44 Wib
Gunung Semeru kembali erupsi dan lontarkan abu
Minggu, 31 Desember 2023 14:47 Wib
Gunung Semeru kembali erupsi pada Jumat malam
Sabtu, 15 Juli 2023 7:11 Wib
Disnaker : Perusahaan wajib bayar lembur pekerja saat hari raya Lebaran
Jumat, 21 April 2023 22:06 Wib