Mamuju (ANTARA News) - PT Pertamina diminta turut bertanggungjawab atas adanya kerusakan ratusan tabung gas elpiji tiga kilogram yang terdapat di wilayah Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, sehingga tabung itu batal dilakukan distribusi kepada masyarakat.
"Sangat kami sesalkan kenapa ada tabung gas elpiji tiga kilogram mengalami kerusakan dalam jumlah yang begitu banyak. Bahkan laporan Pemerintah Kabupaten Polman, mencatat sekitar 20 persen dari sekitar 87.387 paket tabung gas elpiji tiga kilogram mengalami kerusakan," kata anggota komisi VI DPR RI, Sukur Nababan saat berada di Mamuju, Selasa.
Menurutnya, adanya kerusakan tabung gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Polman ini tentu menjadi tanggungjawab penuh jajaran PT Pertamina, selaku pihak yang diberikan kepercayaan untuk menyalurkan tabung gas tersebut.
"Kasus ini tentu sangat mengerikan sekali jika seandainya sekitar 10 persen dari 20 persen tabung gas rusak itu masuk ke rumah masyarakat. Jika ini lolos maka berapa jumlah masyarakat di Polman akan menanggung resiko terjadinya ledakan tabung itu sendiri,"katanya.
Oleh karena itu kata dia, jajaran PT Pertamina diharapkan lebih selektif dan melakukan kontrol secara optimal untuk memastikan bahwa tabung gas yang didistribusikan benar-benar layak digunakan oleh masyarakat.
"Selama ini saya memang banyak melakukan protes sistem distribusi tabung gas elpiji karena lebih banyak menimbulkan risiko buruk terjadinya ledakan tabung gas. Makanya, pengawasan Pertamina sangat dibutuhkan agar tidak ada tabung gas rusak beredar luas ke masyarakat," ungkap Sukur Nababan.
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menyampaikan, program konvensi penggunaan minyak tanah beralih ke tabung gas elpiji tetap direspon. Namun, pihak Pertamina terlebih dahulu memastikan apakah tabung gas elpiji 3 kilogram bisa dijamin keamanannya.
Sebelumnya, asisten II Pemerintah Kabupaten Polman, Hartini, menyampaikan, masyarakat di Polman telah menerima sekitar 87.378 paket tabung gas elpiji tiga kilogram untuk dibagikan kepada masyarakat miskin di Polman.
Namun demikian, kata dia, sekitar 20 persen tabung gas elpiji yang dibagikan itu mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dibagikan kepada masyarakat miskin di Polman yang membutuhkan
"Tabung gas elpiji yang dibagikan itu mengalami kerusakan pada regulatornya, tabungnya dan kompornya," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Polman telah melaporkan masalah itu kepada pihak Pertamina untuk segera digantikan namun Pertamina yang membagikannya tidak memberikan kepastian kapan tabung itu akan diganti dan untuk diberikan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan.
"Kami sudah melaporkan tabung gas elpiji yang rusak itu untuk diganti Pertamina namun hingga saat ini belum ada kepastian dan belum diganti," katanya. (T.KR-ACO/Y008)
Berita Terkait
Bawaslu Sulsel : Dugaan penggelembungan suara Caleg tidak terbukti
Kamis, 28 Maret 2024 23:25 Wib
Paripurna DPR menyetujui RUU Desa jadi undang-undang
Kamis, 28 Maret 2024 12:51 Wib
Ketua DPR RI melantik tiga anggota PAW periode 2019-2024
Kamis, 28 Maret 2024 12:48 Wib
Caleg Demokrat SDP didakwa pidana melanggar aturan Pemilu 2024
Selasa, 26 Maret 2024 4:14 Wib
Ketua Komisi II DPR RI mengapresiasi kinerja penyelenggara Pemilu 2024
Kamis, 21 Maret 2024 2:59 Wib
NasDem Sulsel siapkan kader terbaik maju di Pilkada Sidrap
Kamis, 21 Maret 2024 2:31 Wib
DPR RI mengapresiasi PLN jaga pasokan listrik Ramadhan di Sulselrabar
Rabu, 20 Maret 2024 20:14 Wib
Polisi turunkan 3.055 personel amankan demo terkait Pemilu 2024 di KPU dan DPR/MPR RI
Rabu, 20 Maret 2024 12:11 Wib