Polman, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, telah mempersiapkan cairan pembasmi jentik nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga akhir 2013, mengingat saat ini telah memasuki musim hujan.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Polman, Arfah di Polman, Sabtu, menyebutkan saat ini pihaknya masih memiliki sebanyak 800 kilogram cairan pembasmi DBD.
Dengan jumlah tersebut, cadangan pembasmi DBD masih memungkinkan digunakan hingga akhir 2013, tukasnya.
"Saat ini kami masih menyimpan cairan tersebut untuk persiapan pengasapan di beberapa tempat yang dianggap telah menyebabkan warga terserang DBD secara massal, baik itu dari gejala atau banyaknya temuan warga yang terserang DBD," jelasnya.
Dikatakan, pengadaan cairan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp16 juta di luar dari alat pengasapan serta biaya operasional yang digunakan saat dilakukan penyemprotan oleh tim Dinkes yang telah ditunjuk untuk menangani beberapa kasus DBD di Polman.
Akan tetapi, Arfah mengaku penyemprotan yang dilakukan di sekitar rumah warga tidak memungut biaya baik kepada pihak kecamatan, desa/kelurahan, maupun warga yang tempatnya telah terjangkit wabah DBD.
"Kami memberikan pelayanan penyemprotan kepada warga secara gratis sebab kegiatan ini telah diprogramkan dan didanai baik dari pemerintah pusat maupun Pemkab Polman. Kami hanya menunggu laporan warga, selanjutnya meninjau lokasi sebelum melakukan penyemprotan," terangnya.
Untuk itu, dia mengaku telah melakukan sosialisasi kepada seluruh aparat kecamatan dan desa/kelurahan agar segera melaporkan kejadian DBD yang perlu segera diantisipasi kepada Dinkes, sehingga bisa segera diantisipasi sebelum semakin banyak warga terserang DBD.
Terkait penanganan dan antisipasi penyebaran DBD melalui penyemprotan, Arfah mengatakan pihaknya hanya menunggu laporan dari pihak kecamatan serta desa/kelurahan, sebab penanganan akan memakan banyak biaya jika harus memantau seluruh pemukiman warga se-kabupaten.
"Selain itu, penularan DBD sifatnya tidak menentu dan kondisional, kami khawatirkan pantauan di beberapa tempat yang kami lakukan dan dinyatakan aman dari DBD tiba-tiba terserang setelah beberapa hari kami pantau," imbuhnya.
Bukan hanya menunggu laporan dari pihak kecamatan serta desa/kelurahan, Dinkes juga tetap mengikuti perkembangan warga yang terserang DBD di RSUD Polman. Jika dalam satu lokasi warga terserang DBD dalam jumlah besar dilihat dari pasien yang dirawat di RSUD, akan segera dilakukan antisipasi.
"Kami sangat berharap agar seluruh warga juga melakukan tindakan aktif pada tempat tinggalnya masing-masing dengan membersihkan seluruh tempat yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk sebab saat ini telah memasuki musim hujan," imbaunya. (T.PSO-284/Y008)
Berita Terkait
Pemprov Sulbar kembangkan padi inbrida di Polman
Jumat, 5 April 2024 1:53 Wib
Imigrasi Polman bagikan takjil gratis kepada pengendara bentor
Kamis, 4 April 2024 21:03 Wib
Bulog siapkan lima ton beras SPHP pada GPM di Polewali Mandar Sulbar
Senin, 1 April 2024 20:13 Wib
Kantor Imigrasi Polewali Mandar berikan santunan kepada anak yatim
Jumat, 29 Maret 2024 17:24 Wib
Pj Gubernur Sulbar minta masyarakat Polman jaga kerukunan dan persatuan
Senin, 25 Maret 2024 22:16 Wib
Imigrasi Polewali Mandar teken PKS Layanan Jempol MaMa dengan Pemkab Mamasa
Kamis, 21 Maret 2024 15:38 Wib
Kemenag Polman meminta pengusaha urus sertifikasi halal
Senin, 18 Maret 2024 3:08 Wib
Pembalap Polewali Mandar Sulbar raih podium ARRC UB150 di Thailand
Sabtu, 16 Maret 2024 18:50 Wib