Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan digitalisasi dan hilirisasi akan menjadikan ekonomi Indonesia bisa melesat maju ke nomor 7 dunia pada 2030 mendatang.
Menurut Luhut, ekonomi Indonesia saat ini berada pada posisi 16 besar dunia. Namun, ia optimistis bahwa pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara), pengembangan Bintan, hilirisasi mineral di Morowali dan lainnya, akan meningkatkan Produk Domestik Briuto (PDB) nasional.
"Dengan nanti pembangunan green industrial park di Kalimantan, pengembangan Bintan, Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, Obi dan lainnya, saya kira GDP kita 2030 bisa sampai kira-kira di 3 triliun dolar AS. Pendapatan per kapita kita bisa saja akan sampai 10 ribu dolar AS. Saya pikir ini bisa terjadi karena hilirisasi dan digitalisasi serta efisiensi di semua lini," katanya dalam Webinar IATI-KORIKA terkait smart maritime and smart agriculture yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Rabu.
Terkait hilirisasi, Luhut menuturkan pemerintah terus mendorong penguatan nilai tambah produk mineral dan batu bara.
Hilirisasi dilakukan agar Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah maksimal dalam pengelolaan sumber daya alam. Nilai tambah tersebut akan memperkuat ekonomi nasional sehingga defisit neraca perdagangan tidak akan jadi masalah berarti bagi Indonesia.
"Kita selama ini banyak bicara commodity based (berbasis komoditas), sekarang kita bicara mengenai industri. Itu saya kira harus jalan," katanya.
Sementara itu, dari sisi digitalisasi, pemerintah akan mendorong investasi di bidang teknologi informasi komunikasi (ICT) di 10 sektor utama.
Hal itu dilakukan lantaran Indonesia perlu meningkatkan investasi ICT di Indonesia hingga 2,5 persen dari PDB dalam lima tahun ke depan.
"Pada 2016, investasi digital di Indonesia hanya 1,3 persen dari PDB. Tingkat ini jauh lebih rendah dibanding negara-negara di ASEAN. Tapi kalau liat lima tahun ke depan ini, investasi ICT di Indonesia, kita harus tingkatkan 2,5 persen dari PDB. Itu perlu investasi kira-kira Rp275 triliun-Rp300 triliun setiap tahun di 10 sektor," katanya.
Tidak hanya hilirisasi dan digitalisasi, menurut Luhut, perkembangan teknologi yang ada juga harus dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah di sejumlah sektor eksisting.
"Kita harus lihat creating new values (penciptaan nilai tambah) ini harus membuat efisiensi," kata Luhut.
Berita Terkait
Presiden Jokowi menunjuk Luhut sebagai Ketua Pengarah Pengembangan Gim Nasional
Rabu, 14 Februari 2024 6:29 Wib
JPU mengajukan kasasi putusan Haris Azhar-Fatia yang divonis bebas
Selasa, 9 Januari 2024 14:53 Wib
Antam dan perusahaan Hong Kong bangun proyek baterai kendaraan listrik
Jumat, 29 Desember 2023 6:25 Wib
Presiden Jokowi menjenguk Luhut di Singapura
Sabtu, 4 November 2023 16:05 Wib
Pangkostrad: Dokter berharap Luhut Pandjaitan tidak terlalu bekerja keras
Senin, 30 Oktober 2023 11:07 Wib
Menteri Bahlil menepis kabar Luhut akan mundur dari kabinet
Selasa, 24 Oktober 2023 15:58 Wib
Menteri BUMN akan turut mengemban semua jabatan Luhut di pemerintahan
Rabu, 11 Oktober 2023 14:41 Wib
Sandiaga: Kondisi kesehatan Luhut Binsar Pandjaitan mulai pulih
Senin, 9 Oktober 2023 20:29 Wib