Mamuju (ANTARA) - Pengusaha bibit alpokat di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kewalahan melayani pembeli bibit alpokat dari kalangan petani.
"Petani di sejumlah daerah di Sulbar, sudah mulai mengembangkan tanaman alpokat, yang dianggap menjanjikan dikembangkan karena diminati masyarakat," kata pengusaha pertanian bibit alpokat di Majene, Firdaus di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, permintaan bibit dari petani sejumlah Kabupaten di Sulbar seperti Majene dan Mamuju sangat tinggi sehingga kami kewalahan melayani.
Menurut dia, tingkat komsumsi masyarakat terhadap buah alpokat sangat tinggi sehingga petani di Sulbar juga mengembangkannya karena nilai jualnya tinggi.
Ia menyampaikan petani bisa menjual buah alpokat hingga Rp5000 sampai Rp10.000 berdasarkan ukurannya sehingga petani terus mengembangkan alpokat dilahan pertaniannya.
"Produksi bibit alpokat kami mampu mencapai 3000 pohon yang diproduksi setiap tiga bulan, namun selalu habis terjual karena permintaan petani yang mengembangkan alpokat sangat tinggi," katanya.
Ia mengaku, menjual bibit kakao dengan harga antara Rp10.000 dan Rp20.000 per batang.
Oleh karena itu, ia mengatakan dirinya juga akan terus mengembankan bibit alpokat untuk dijual kepetani karena menjanjikan usaha itu untuk terus dikembangkan.
"Usaha alpokat kami mengambil entris dari Kabupaten Mamasa yang terletak di pegunungan Sulbar, sehingga sangat diminati petani karena berkualitas tinggi dan disukai masyarakat," ujarnya.
Berita Terkait
BPSIP Sulbar sertifikasi 4.280 pohon benih kopi
Kamis, 25 April 2024 9:32 Wib
BI: Belum ada pengajuan formal Alipay
Kamis, 25 April 2024 9:20 Wib
Dishut Sulbar bina petani kembangkan usaha jamur tiram
Kamis, 25 April 2024 0:39 Wib
Pj Sekda Makassar minta proyek strategis pusat dimasukkan dalam RPJPD
Rabu, 24 April 2024 21:48 Wib
Bupati Mamuju optimistis produksi padi meningkat
Rabu, 24 April 2024 21:42 Wib
Pelindo Regional 4 mencatat jumlah penumpang dan balik 667.012 orang
Rabu, 24 April 2024 21:32 Wib
Pj Gubernur Sulbar: Presiden Jokowi dukung pembangunan infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 19:54 Wib
OSL Pegadaian Kanwil VI Makassar triwulan I 2024 capai Rp8,31 triliun
Rabu, 24 April 2024 19:50 Wib