Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mendorong para petani untuk menggunakan pupuk organik menyusul semakin rendahnya kandungan organik lahan sawah.
"Sesuai dengan hasil kajian penelitian kandungan organik lahan sawah sudah di bawah dua persen harusnya minimal lima persen, makanya dianjurkan menggunakan pupuk organik supaya nanti petani lebih efisien," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulsel Luthfie Halide di Makassar, Rabu.
Ia menjelaskan, penggunaan pupuk organik, lanjutnya, akan mengurangi porsi penggunaan pupuk urea pada lahan sawah. "Tidak menggunakan pupuk organik tidak akan menurunkan produksi namun akan mengurangi penggunaan pupuk urea," ujarnya.
Pihaknya, akan kembali mengajukan bantuan pengadaan pupuk organik ke pemerintah pusat untuk lahan seluas 150 ribu hektare pada 2012. Pada 2011, bantuan pupuk organik yang disalurkan oleh pemerintah pusat mencapai 100 hektare lahan sawah.
Bantuan ini, lanjutnya, merupakan bagian dukungan dari pemerintah pusat untuk target kelebihan produksi beras Sulsel hingga lebih dari dua juta ton.
Penjelasannya ini juga terkait, pertemuan PT Charoen Shomboon Chitosan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo untuk melaporkan hasil uji coba penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) di Kabupaten Barru.
Petugas Teknis PT Charoen Shomboon Chitosan GP Wenten Astika, menjelaskan, hasil uji coba dilakukan pada lahan seluas 100 hektare pada musim tanam 2009-2010 kemudian 2010-2011, 300 hektare dan 2011, 500 hektare, hasilnya rata-rata produksi padi mengalami peningkatan 28 persen.
Selain itu, para petugas penyuluh pertanian pada lahan uji coba tersebut juga menilai tanaman padi lebih sehat dan tahan terhadap hama wereng. "Sekarang kami berencana melakukan uji coba di Kabupaten Wajo dan pemerintahnya sudah sepakat," ujarnya.
"Beliau (gubernur) memberikan fasilitasi, jika perlu bangun pabrik di sini, bahan baku di sini 70 persen, seperti kepiting, sebagai sumber pupuk organik. Dalam satu dua hari ini akan dilakukan kajian," katanya.
Gubernur, lanjutnya, juga meminta pihaknya melakukan pengujian ulang POC di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulsel untuk memperoleh legalitas dan rekomendasi dosis per hektare.
"Kalau hasilnya baik gubernur akan menganjurkan, apalagi Sulsel merupakan penyangga persediaan pangan nasional," tambahnya.
Pihaknya memaklumi permintaan pemerintah untuk melakukan uji ulang terhadap produk POC yang dimilikinya. Namun, apa yang dilakukan selama ini adalah upaya perusahaan ini untuk mendekati pasar dan melakukan sejumlah pembuktian.
"Kami siap melayani pupuk, tapi sekarang pembuktian dulu," ujarnya yang menambahkan, produk ini telah digunakan pada lahan tebu di Sumatera Selatan dan untuk pertamakalinya untuk padi di Sulsel.
Pihaknya juga akan bergerak di bidang tambak dan berencana membuat demplot tambak udang dan bandeng di Barru. Seluruh tawaran ini dikemukakan pihaknya sesuai dengan potensi Sulsel di bidang pertanian, tambak dan ternak.(T.KR-RY/B012)
Berita Terkait
Pemprov Sulbar bina petani di Polman kelola pupuk organik
Minggu, 18 Februari 2024 9:15 Wib
Kodim Polewali Mandar mengembangkan pertanian pintar berbasis bioring
Rabu, 24 Januari 2024 0:31 Wib
Korem 142 Tatag beri pupuk organik untuk petani padi di Polman
Minggu, 31 Desember 2023 0:14 Wib
Pemprov Sulbar tekan inflasi dengan gerakan tanam sejuta cabai
Kamis, 28 Desember 2023 16:39 Wib
Bupati Luwu Timur serahkan bantuan pupuk organik tingkatkan produksi kakao
Rabu, 27 Desember 2023 13:20 Wib
Dinas Pertanian Polewali Mandar mendorong petani gunakan pupuk organik
Kamis, 3 Agustus 2023 23:05 Wib
Kementan utamakan pertanian organik dalam menghadapi El Nino di 2023
Jumat, 23 Juni 2023 22:32 Wib
Menghadapi era baru pupuk organik bersubsidi
Sabtu, 6 Mei 2023 8:18 Wib