Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggratiskan alat kontrasepsi terhadap sekurangnya 30 dari jumlah penduduk keluarga pra sejahtera sebagai peserta program keluarga berencana.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Provinsi Sulbar, Abdullah Kemma di Mamuju, Jumat mengatakan, pada tahun 2012 pemerintah pusat mengalokasikan alat kontrasepsi (Alkon) untuk rogram KB di Sulbar bagi 30 persen penduduknya secara gratis.
Ia mengatakan, alkon untuk sekitar 30 persen penduduk Sulbar dari berbagai jenis yang dialokasikan pemerintah pusat itu diberikan bagi keluarga tidak mampu atau keluarga prasejahtera.
Dengan demikian kata dia, seluruh masyarakat Sulbar belum bisa dibantu alkon untuk mendukung program KB secara gratis karena keterbatasan anggaran pemerintah pusat untuk mengalokasikan alkon seluruh masyarakat Sulbar secara gratis.
"Ini merupakan tantangan bagi pemerintah di Sulbar dalam rangka memaksimalkan program KB karena alkon belum bisa dibagi untuk digunakan bagi masyarakat Sulbar, karena alkon hanya diberikan bagi masyarakat prasejahtera saja,"katanya.
Sehingga ia meminta agar pemerintah ditingkat pusat dapat menyediakan anggaran lebih besar agar pengendalian penduduk dapat dilakukan dengan memberikan alkon kepada masyarakat Sulbar.
Menurut dia, di Sulbar sendiri peserta KB telah mencapai 57.996 orang peserta KB itu paling banyak menggunakan alkon seperti pil sekitar 21.785 orang, kemudian suntikan 17.154 orang.
Sementara yang menggunakan kondom sekitar 13.370 orang, implant sekitar 3.501 orang, IUD sekitar 1.770 orang, MOW 227 orang dan MOP 189 orang.
Ia mengatakan, meski peserta KB cukup tinggi di Sulbar yang berpenduduk 1.2 juta orang, namun alkon masih terbatas sehingga masih butuh ditambah agar dapat menyentuh seluruh masyarakat Sulbar dan pengendalian kepadatan penduduk Sulbar dapat dilakukan. (T.KR-MFH/M019)
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Provinsi Sulbar, Abdullah Kemma di Mamuju, Jumat mengatakan, pada tahun 2012 pemerintah pusat mengalokasikan alat kontrasepsi (Alkon) untuk rogram KB di Sulbar bagi 30 persen penduduknya secara gratis.
Ia mengatakan, alkon untuk sekitar 30 persen penduduk Sulbar dari berbagai jenis yang dialokasikan pemerintah pusat itu diberikan bagi keluarga tidak mampu atau keluarga prasejahtera.
Dengan demikian kata dia, seluruh masyarakat Sulbar belum bisa dibantu alkon untuk mendukung program KB secara gratis karena keterbatasan anggaran pemerintah pusat untuk mengalokasikan alkon seluruh masyarakat Sulbar secara gratis.
"Ini merupakan tantangan bagi pemerintah di Sulbar dalam rangka memaksimalkan program KB karena alkon belum bisa dibagi untuk digunakan bagi masyarakat Sulbar, karena alkon hanya diberikan bagi masyarakat prasejahtera saja,"katanya.
Sehingga ia meminta agar pemerintah ditingkat pusat dapat menyediakan anggaran lebih besar agar pengendalian penduduk dapat dilakukan dengan memberikan alkon kepada masyarakat Sulbar.
Menurut dia, di Sulbar sendiri peserta KB telah mencapai 57.996 orang peserta KB itu paling banyak menggunakan alkon seperti pil sekitar 21.785 orang, kemudian suntikan 17.154 orang.
Sementara yang menggunakan kondom sekitar 13.370 orang, implant sekitar 3.501 orang, IUD sekitar 1.770 orang, MOW 227 orang dan MOP 189 orang.
Ia mengatakan, meski peserta KB cukup tinggi di Sulbar yang berpenduduk 1.2 juta orang, namun alkon masih terbatas sehingga masih butuh ditambah agar dapat menyentuh seluruh masyarakat Sulbar dan pengendalian kepadatan penduduk Sulbar dapat dilakukan. (T.KR-MFH/M019)